Perkembangan sosial anak merupakan perolehan berperilaku yang sesuai dengan tuntunan sosial. Sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan. Kemampuan anak menyesuaikan diri dalam TK memerlukan 3 proses yaitu :
- Berperilaku yang dapat diterima secara sosial
- Memainkan peran sosial yang terima
- Perkembangan sosial untuk bergaul dengan baik
Dari ketiga tahap proses sosial ini, individu akan terbagi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok individu Sosial dan Individu Nonsosial. Individu sosial adalah anak yang tingkah lakunya mencerminkan ketiga proses sosialisasi keterampilan, keterampilan sosial yang perlu dimiliki anak TK adalah :
- Kemampuan dalam menjalin hubungan dengan orang lain
- Kemampuan melakukan kegiataan bermain dan menggunakan waktu luang
- Kemampuan anak mengatasi situasi sosial yang dihadapi
Berdasarkan keterampilan sosial tersebut, maka terbentuk pola perilaku sosial yaitu :
Pola perilaku sosial : Kerjasama, persaingan, berbagi, simpati, ketergantungan, sikap ramah, dll.
Pola perilaku tidak sosial : negativisme (perlawanan), agresi (tindakan bermusuhan, pertengkaran, mengejek,dan menggertak, perilaku yang sok berkuasa, prasangka.
Tahapan Perkembangan Sosial Anak
- Ciri umum perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun adalah :
- Menjadi lebih sadar akan diri sendiri
- Mengembangkan perasaan rendah hati
- Menjadi sadar akan rasial dan perbedaan seksual
- Dapat mengambil arah
- Memiliki perasaan yang kuat kerah rumah dan keluarga
- Menunjukan suatu pertumbuhan dalam hal perasaan atau pengertian dari kepercayaan pada diri sendiri
- Bermain parallel : mulai bermain permainan yang memerlukan Kerjasama
- Memiliki teman bermain khayalan
Ciri umum perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun adalah :
- Menyatakan gagasan yang kaku tentang peran jenis kelamin
- Memiliki teman baik, meskipun untuk jangka waktu yang pendek
- Sering bertengkar tetapi dalam waktu yang singkat
- Dapat berbagi dan mengambil giliran
- Ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan pengalaman di TK
- Ingin menjadi yang nomor Satu
- Menjadi lebih posesif terhadap barang-barang kepunyaannya.
Perkembangan sosial adalah peningkatan kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan perkembangan emosional ialah dimana anak dapat mengenali emosi dirinya dan orang lain, anak dapat mengelola emosi dengan baik, dan anak dapat mengungkapkan atau mengekspresikan emosinya secara wajar. Maka perkembangan sosial dan emosional pada tidak dapat dipisahkan. Untuk menstimulasi perkembangan sosial pada anak dimulai dengan mengajak anak berkomunikasi atau bersosialisasi dengan keluarga sebagai sekolah pertamanya, disekolah pun punya peranan penting terhadap perkembangan sosial emosi anak, dengan cara keteladanan perilaku, cara berbicara dan mengarahkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, melakukan kegitan bersamateman sekelasnya dan sebagainya. Maka dari itu orang tua maupun guru harus senantiasa mengajak anak untuk melakukan permainan yang dapat melatih kemampuan sosial dan emosional anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H