Lihat ke Halaman Asli

Ni KadekSri

MAHASISWA

Profil Investor Muda di Pasar Modal Indonesia

Diperbarui: 10 April 2020   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

profitpaym.com

Ni Kadek Sri Juliantini

"Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar"

Investor di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2019 Seluruh investor tumbuh sebesar  53,04%.

Secara keseluruhan, investor pasar modal Indonesia didominasi oleh investor lokal dengan persentase mencapai 98,97%, sedangkan sisanya merupakan investor asing. Tak jauh berbeda, investor ritel jumlahnya mencapai 98,89% dari total investor pasar modal, investor institusi hanya      sebesar 1,20% dari total investor.

Dari segi usia, jumlah SID didominasi oleh milenial dengan usia di bawah 30 tahun dengan komposisi 44,62%. Total aset yang dimiliki oleh kalangan usia ini mencapai Rp 12,42 triliun.

Berikut profil investor muda di pasar modal Indonesia

1. Belvin Tannadi

Mungkin bagi investor muda tidak akan asing dengan nama Belvin Tanndi yaitu pemuda asal meda yang sukses berinvestasi di pasar modal Indonesia yang memiliki penghasilan Rp 1 milyar perbulan.

Pemilik situs Ilmusaham.com ini mulai berinvestasi saham sejak tahun 2014 dengan modal awal Rp 12 juta. Selama setahun pertama atau 2015 menurutnya terjadi fluktuasi di tengah perlambatan ekonomi sehingga dia pun berusaha memahami terlebih dulu saham dan risikonya agar tidak panik saat pasar sedang turun.
belvin memiliki strategi dalam memilih saham yang akan ia investasikan yakni memilih perusahaan atau emiten yang besar dan fundamental baik yang masuk dalam Indeks LQ45 seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan beberapa saham fundamental baik lainnya.

Indeks LQ45 adalah salah satu indeks patokan di BEI yang berisi 45 saham emiten paling likuid diperdagangkan. Indeks ini selalu diperbaharui oleh BEI setiap 6 bulan.

Adapun alasan dia memilih saham karena saham memiliki potensi pertumbuhan paling tinggi dari semua jenis instrumen lain dibandingkan dengan obligasi dan reksa dana. Pengetahuan ini dia pelajari secara otodidak dengan mempelajari analisis teknikal double bottom dan rajin membaca buku tentang saham.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline