Lihat ke Halaman Asli

Sri Jayanti

Saya adalah

Ekspor Otomotif Tunjukkan Kinerja Positif

Diperbarui: 13 Agustus 2019   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gaikindo.or.id)

Stagnasi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2019 yang kurang menguntungkan akibat peningkatan ketegangan dalam perdagangan global serta kondisi pasar keuangan yang fluktuatif, menjadi tantangan besar bagi kinerja ekspor otomotif di Indonesia

Kendati demikian, muncul kabar sedap dimana kinerja perdagangan kendaraan dan bagiannya mulai bergerak positif dengan mencatatkan surplus senilai US$154,37 juta pada semester I 2019, dari posisi defisit pada semester pertama dan akhir 2018.

Nilai ekspor kendaraan dan bagiannya tumbuh sebesar 6,94% pada semester I 2019. Pada saat yang sama impor kendaraan dan bagiannya melambat sehingga neraca perdagangan sektor ini mencatatkan surplus senilai US$154,37 juta.

Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan total ekspor kendaraan dan bagiannya sepanjang enam bulan pertama tahun 2019 tercatat senilai US$3,68 miliar, naik 6,94% dibandingkan periode yang sama 2018 yang senilai US$3,44 miliar.

Capaian positif itu sejalan dengan arah pemerintah yang menempatkan otomotif sebagai salah satu sektor manufaktur yang diandalkan untuk mengerek ekspor nasional.

Data Kemendag ini berbading lurus dengan kinerja ekspor dan impor otomotif yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pada 6 bulan pertama, ekspor otomotif baik secara utuh, terurai, hingga mencatatkan peningkatan. Di sisi lain, kendaraan impor turun signifikan.

Gaikindo mencatat total ekspor completely built-up (CBU) sebanyak 136.956 unit pada Januari-Juli 2019. Angka itu naik 21,8% dengan pertumbuhan paling tinggi dicatatkan oleh Mitsubishi Motors yang mengapalkan Xpander yang naik hingga 974,4% atau setara dengan 24.356 unit.

Mantul (meme editan pribadi)

Dari data tersebut, tampak bahwa eksportir paling besar masih dipegang oleh merek Toyota baik yang dikapalkan oleh Toyota ataupun Daihatsu. Ekspor Toyota tercatat sebanyak 38.947 unit, sementara Daihatsu sebanyak 55.184 unit. Total ekspor Toyota utuh itu hanya tumbuh 1% dibandingkan periode yang sama 2018.

Setali tiga uang, ekspor terurai (completely knock down/CKD) juga mengalami peningkatan lebih dari 900% berkat kontribusi besar Honda. Merek yang telah mengekspor Brio secara utuh ini, mengapalkan secara terurai sebanyak 374.225 unit, naik tinggi dibandingkan periode yang sama 2018 yang hanya sebanyak 28 unit.

Pada sisi komponen, ekspor asal Indonesia juga meningkat sebesar 7.3% dengan total ekspor komponen sebanyak 43,6 juta set. Ekspor komponen terbesar dipegang oleh Toyota, disusul Honda, Suzuki dan Hino.

Rujukan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline