Tat kala anak-anak dibumi pertiwi merayakan lebaran dengan kuah gulai -ketupat
Sedang saudara kita di palestina bersimbah darah menerima serangan demi serangan
Demi mempertahakan tempat suci.
Tatkala banyak dari kita menangis lantaran tak boleh mudik
Sementara palestina menjerit histeris menyaksikan buminya di bom bardir tanpa ampun.
Gelak tawa menggema di langit Indonesia
Jerit tangis menghiasi cakrawala Palestina.
Anak-anak menangis,meminta perdamaian untuk bangsanya.
Coba sejenak mari kita renungkan sobat...
Apakah semesta jiwa mu tetap tenang menyaksikan kisah tragis itu?
Apakah rasa kemanusiaan mu tak terpanggil tat kala memandang ribuan tubuh tergeletak tak berdaya diatas branka usang?
Apakah nuranimu tak tersentuh mendengar jerit tangis anak-anak tak berdosa yang kehilangan malaikat nya?
Sobat...
Coba ingat-ingat kembali saat Indonesia bebas dari belenggu para penjajah tak berperasaan .
Tak ada yang mengakui kemerdekaan Indonesia
Tapi Palestina dengan lantang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Palestina menjadj garda terdepan mengakui kemerdekaan Indonesia.
Bahkan setiap tahun Palestina merayakan HUT RI kala Agustus menghampiri.
Ini bukan ajang meminta balas budi dari Palestina
Mereka tidak meminta uang kita,harta,tahta ataupun pangkat
Mereka hanya membutuhkan secercah doa dari Indonesia sebagai tombak perlawanan.
Marilah bersama-sama kita melangitkan doa untuk Palestina.
Bandung,15 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H