Pernah mengurus Kredit Usaha Rakyat ( KUR)?
Apakah semudah yang diomongkan para pejabat?
Ini pengalaman saya mengurus KUR. Sudah dua bulan lebih saya mencoba mengurusnya namun belum ada tanda tanda disetujui.
Sebagai pelaku UMKM (Usaha Micro, Kecil dan Menengah) saya berniat mengembangkan usaha warung bubur ayam saya. Ada tambahan produk yang ingin saya jual selain bubur ayam yaitu sop, soto, nasi bakar, juice dan susu segar. Tambahan menjual sop ayam sudah saya lakukan dan hasilnya bagus karena rasanya enak dan harganya murah.
Untuk pengembangan usaha tentu perlu tambahan modal baik untuk produksi maupun peralatan. Karenanya saya berniat mengajukan pinjaman modal usaha antara 30 hingga 50 juta.
Selama ini saya sudah beberapa kali mengajukan kredit lewat sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Lembaga keuangan ini saya pilih karena prosesnya mudah dan tidak berbelit belit. Walaupun bunganya diatas 1% per bulan, saya tidak berkeberatan.
Pengajuan kredit saya kali ini berbeda. Saya ingin mencoba menikmati program KUR pemerintah yang dipromosikan pejabatnya mudah dan murah. Bunga KUR hanya 6% per tahun, kurang dari separo bunga BPR.
Menjadi nasabah KUR juga akan mendapat pendampingan dari bank atau instansi pemerintah terkait. Pokoknya ada perhatian khusus karena memang program pemerintah untuk membantu pelaku usaha.
Sebelum mengajukan, saya sudah mencari informasi tentang KUR. Plafon kreditnya dari jutaan hingga milyaran. Prosesnya disebut tidak lama, hanya dua Minggu setelah pengajuan akan ada jawaban apakah disetujui atau tidak. Prioritas diberikan bagi masyarakat yang belum pernah mengajukan KUR. Ada beberapa bank BUMN yang melayani KUR, tinggal pilih saja.
Saya cukup senang mengetahui program tersebut. Saya belum pernah mengajukan KUR, sehingga berharap akan diprioritaskan. Waktu yang diberikan selama dua Minggu saya anggap cukup dan pas.