Lihat ke Halaman Asli

SRI HARTONO

Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Dompet Tebal Sama dengan Kaya?

Diperbarui: 26 Oktober 2023   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dompet dan isinya - dokpri

Beberapa hari ini teman teman menjuluki saya Si Dompet Tebal. 

Hal itu sesuai dengan kenyatan bahwa dompet saya memang tebal.  Ketika saya memakai celana jeans pinggang ketat, di saku belakang terlihat tonjolan besar. Didalamya berisi dompet kulit lipat dua yang sudah uzur. 

Warna dompet tersebut udah memudar, jahitannya mengelupas dan di beberapa ujungnya sudah robek. Maklum, si kulit imitasi itu sudah menemani saya lebih dari 5 tahun. 

Sudah tak terhitung banyaknya dompet tersebut saya duduki, cabut dan sisipkan kembali ke banyak celana yang saya pakai. 

Dulu ketika masih narik ojol, dompet itu terisi uang. Meskipun tidak banyak, selalu ada lembaran kertas merah bergambar Soekarno- Hatta. Keuntungan narik ojol salah satunya terima uang setiap saat. Dompet saya terlihat agak tebal. 

Kini setelah dua bulan buka warung bubur ayam, dompet saya menjadi semakin tebal. Makanya teman teman menjuluki saya Si Dompet Tebal. 

Apakah saya banyak uang? 

Oo, saya harus katakan sama sekali tidak. Dompet malah lebih sering tidak terisi uang sama sekali. 

Karena sedang 'babat alas' alias merintis usaha, saya lebih sering nombok akibat baru sedikit pelanggan yang jajan. Meskipun bubur ayam saya enak dan unik, tetapi itu belum menjamin produk saya laku. Belum dikenal adalah alasan utamanya. 

Uang hasil penjualan bubur hanya mampir sebentar saja karena digunakan untuk belanja lagi. Mampirnya bukan di dompet namun di saku celana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline