Membaca artikel di Kompasiana yang berisi 'omelan' seorang kakek cerdas kepada Kompasianer lain yang menulis tentang Pensiun, padahal belum tentu mereka pernah dan akan pensiun, membuat saya tergerak untuk memberikan tip cara menghadapinya.
Sebelumnya saya perlu ingatkan bahwa kami, para kakek kakek, punya pengalaman yang lebih banyak daripada kamu yang lebih muda.
Walaupun belum tentu lebih pintar atau lebih paham, tapi kamu harus tahu bahwa ayam betina itu sudah pasti bisa bertelur dengan sendirinya. Mereka tidak perlu diajari lagi. Lagian siapa yang bisa mengajari ayam betina bertelur? Emang kamu bisa bahasa ayam?
Jika kamu bukan pensiunan, jangan ajari pensiunan untuk mengelola hidupnya. Ajari saja mereka tips dan trik untuk tidak suka ngomel.
Makanya jika ada anak muda yang sok tau, sok memberi tips pada kakek kakek, kami sering tersinggung karena merasa dianggap tidak tahu apa apa.
Tahukah kamu jika menjadi kakek kakek itu suatu prestasi? Belum tentu lho kamu bisa menjadi tua seperti kami.
Memang kami sadar bahwa menjadi kakek itu sering membuat kami lupa. Lupa bahwa dulupun mungkin kami juga sok tau dengan memberi nasehat kepada orang yang lebih tua.
Kami juga lupa bahwa untuk menjadi kakek cerdas seperti sekarang ini perlu proses; dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang bego menjadi pintar.
Hal itu seperti kata Mbah Mbah band Aerosmith dalam lagunya yag berjudul Amazing, "You have to learn to crawl, before you learn to walk".
Oleh sebab itu maafkan jika ada kakek kakek yang ngomel tanpa sebab. Anggap saja hal itu proses kami menuju kebijaksanaan atau kepikunan yang lebih akut.