Asem Betul..
Umpatan kesal itu saya batin dalam hati. Dua kali nonton laga Timnas Indonesia tak bisa menikmatinya secara penuh. Alhasil saya ketinggalan gol yang dilesakkan pemain timnas kita ke gawang Kamboja dan Laos.
Televisi saya menggunakan antena parabola, banyak siaran olahraga yang tidak bisa dinikmati karena masalah hak siar. Jika ingin menikmati pertandingan olah raga internasional, saya harus melakukan streaming. Boros pulsa.
Saat timnas sepakbola kita melawan Kamboja tanggal 9 Desember kemarin, saya baru bisa melakukan streamin di menit 37 babak pertama. Indonesia sudah unggul 3 kosong. Gol gol Irianto dan Evan Dimas tidak bisa saya nikmati langsung.
Sudah kehilangan 3 gol awal malahan saya diperlihatkan 2 gol Kamboja. Kesal banget rasanya. Saya hanya bisa sedikit terhibur bisa menikmati golnya Ramai Rumakiek di babak kedua.
Rasa kesal saya bukan hanya karena 2 gol Kamboja, tetapi juga melihat permainan timnas kita yang kehilangan gairah. Salah umpan dan tidak ngototnya pemain timnas sering terlihat.
Namun jika para pengamat mengatakan bahwa itulah problem klasik pemain kita, saya justru punya pendapat lain.
Shin Tae Yong sedang menyembunyikan kekuatan sebenarnya timnas kita!
Beliau itu pasti tahu bahwa Pelatih Vietnam sengaja datang ke stadion melihat pertandingan itu untuk melihat permainan timnas Indonesia. Pelatih Vietnam sedang mengukur kekuatan dan strategi anak asuh Shin Tae Yong.
Menurut artikel yang saya baca, Pelatih Timnas Vietnam lebih memperhitungkan kekuatan timnas kita daripada negara lain.