Lihat ke Halaman Asli

SRI HARTONO

Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Situasi dan Kondisi yang Bikin Sopir Bus Ngebut di Jalan Raya

Diperbarui: 14 Desember 2021   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi bus malam. (sumber: SHUTTERSTOCK/LASSEDESIGNEN via kompas.com)

"Yang penting kepalanya masuk"

Kalimat di atas adalah prinsip beberapa sopir bus. Artinya, jika ingin menyalip kendaraan lain, bila kepala/bagian depan bus sudah bisa menyalip, otomatis semua bagian bus bisa menyalip. 

Jika Anda sedang berpapasan dengan bus dari arah depan yang memaksa menyalip kendaraan lain padahal jaraknya sangat mepet. Itulah suasana yang menggambarkan kalimat pembuka di atas. 

Bus akan membunyikan klakson  dan memberikan kode dengan lampu dim berkali kali agar Anda menepi. Tak mau terjadi kecelakaan, kendaraan lain biasanya akan mengalah. Kita hanya bisa mengumpat atau geleng geleng kepala melihat kelakuan oknum sopir bus yang ugal ugalan itu. 

Saya penghobi naik bus. Saya juga mantan kondektur bus. 

Saat muda, jika naik bus saya harus duduk paling depan, dibelakang sopir atau dekat pintu. Apabila tempat duduk paling depan sudah terisi, saya rela menunggu bus berikutnya agar bisa duduk di depan. 

Karena hobi duduk di depan, saya sering ngobrol dengan sopir maupun kernet atau kondekturnya. 

Dari obrolan dan pengalaman saat menjadi kondektur, saya menjadi tahu mengapa ada bus yang jalannya pelan, tetapi banyak pula yang senang ngebut. Hal itu berkaitan dengan beberapa fakta berikut. 

Terdapat 3 sistem pemberian upah yang dilakukan sebuah PO terhadap pendapatan para sopir dan kru (kernet dan kondektur). 

1. Sistem gaji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline