Lihat ke Halaman Asli

Sri Hardianti

Mahasiswa

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg: Pemahaman tentang Perilaku Etis dan Moralitas

Diperbarui: 17 Januari 2025   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg: Pemahaman tentang Perilaku Etis dan Moralitas

      Lawrence Kohlberg, seorang psikolog Amerika, terkenal dengan teorinya tentang perkembangan moral. Teori ini merupakan pengembangan dari karya Jean Piaget mengenai perkembangan kognitif. Kohlberg memfokuskan pada bagaimana individu membuat keputusan moral dan bagaimana kemampuan ini berkembang sepanjang hidup. Ia berpendapat bahwa perkembangan moral terjadi dalam tahapan-tahapan yang berurutan, di mana setiap tahapan merepresentasikan tingkat pemikiran moral yang lebih kompleks.

Artikel ini akan membahas teori perkembangan moral Kohlberg, termasuk tahapan-tahapannya, karakteristik dari setiap tahap, serta implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Dasar-Dasar Teori Perkembangan Moral

     Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral seseorang bergantung pada kematangan kognitif dan pengalaman sosial. Menurutnya, perkembangan moral tidak hanya berhubungan dengan perilaku yang sesuai dengan norma, tetapi juga kemampuan seseorang untuk berpikir kritis tentang apa yang benar atau salah berdasarkan prinsip universal.

     Teori Kohlberg memiliki tiga tingkat utama perkembangan moral, yang masing-masing terdiri dari dua tahap. Secara keseluruhan, terdapat enam tahap perkembangan moral.

Tingkat dan Tahapan Perkembangan Moral Kohlberg

1. Tingkat Pra-Konvensional

Tingkat ini biasanya dialami oleh anak-anak, di mana penilaian moral didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan, seperti hukuman atau hadiah.

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan

Ciri-ciri: Anak memandang perbuatan sebagai "benar" jika menghindari hukuman. Fokusnya adalah ketaatan mutlak pada aturan untuk menghindari konsekuensi negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline