Lihat ke Halaman Asli

Sri Hardianti

Mahasiswa

Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

Diperbarui: 17 Januari 2025   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

TEORI LEV VYGOTSKY DAN JEAN PIAGET TENTANG PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KOGNITIF 

     Perkembangan kognitif dan sosial pada anak adalah proses yang kompleks, melibatkan interaksi antara individu dan lingkungan. Dua tokoh besar dalam psikologi perkembangan, Lev Vygotsky dan Jean Piaget, memberikan kontribusi penting dalam pemahaman kita tentang bagaimana anak berkembang dalam dua aspek ini. Meskipun keduanya mengembangkan teori yang berfokus pada perkembangan anak, keduanya memiliki pandangan yang berbeda mengenai bagaimana proses tersebut berlangsung. Artikel ini akan membahas teori-teori mereka mengenai perkembangan sosial dan kognitif.

Teori Lev Vygotsky: Perkembangan Sosial dan Kognitif sebagai Proses Sosial

     Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, mengemukakan teori yang dikenal dengan nama "Teori Sosial-Kultural". Menurut Vygotsky, perkembangan kognitif anak tidak bisa dipahami hanya dari perspektif individu, tetapi harus dilihat dalam konteks sosial dan budaya tempat anak tersebut tumbuh. Ia menekankan pentingnya interaksi sosial dan bahasa dalam pembentukan pengetahuan dan keterampilan kognitif.

1. Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)

    Konsep utama dalam teori Vygotsky adalah Zona Perkembangan Proksimal (ZPD). ZPD adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual anak, yang dapat mereka capai secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang dapat mereka capai dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih terampil. Dalam konteks ini, interaksi sosial berperan penting dalam mempercepat perkembangan kognitif anak. Dengan bantuan orang yang lebih berpengalaman, anak bisa mencapai kemampuan yang lebih tinggi daripada yang bisa mereka lakukan sendiri.

     ZPD menunjukkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan dukungan sosial. Anak akan berkembang lebih cepat jika diberikan tantangan yang tepat dengan dukungan yang cukup. Oleh karena itu, Vygotsky menekankan pentingnya scaffolding, yaitu dukungan atau bantuan yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu anak memahami materi yang lebih kompleks. Seiring waktu, bantuan ini dikurangi saat anak menjadi lebih mandiri dalam pemecahan masalah.

2. Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif

     Vygotsky juga menganggap bahasa sebagai alat utama dalam perkembangan kognitif. Ia percaya bahwa melalui bahasa, anak-anak belajar mengorganisasi dan mengontrol pemikiran mereka. Bahasa adalah sarana penting untuk komunikasi sosial yang memungkinkan anak untuk berbagi pemahaman dengan orang lain dan membangun pengetahuan bersama. Melalui percakapan dan diskusi, anak mengembangkan konsep-konsep yang lebih abstrak dan membentuk pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.

3. Peran Sosial dalam Pembelajaran

     Menurut Vygotsky, pembelajaran adalah suatu aktivitas sosial yang tidak terpisahkan dari interaksi dengan orang lain. Anak belajar dengan cara terlibat dalam aktivitas sosial yang melibatkan orang lain, seperti orang tua, guru, atau teman sebaya. Dalam konteks ini, perkembangan kognitif tidak hanya terjadi di dalam diri anak, tetapi juga dipengaruhi oleh hubungan sosial dan budaya di mana anak berada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline