Hari yang cerah, langit tampak membiru, rupanya matahari telah bangun dari peraduannya. Semakin meninggi, semakin terasa menyengat kulit.
Siang itu, Marini berjalan di tepian pantai dengan gaun putih, topi bundar warna pink melingkar di kepalanya, bak bidadari dari langit, tak tertinggal dalam genggaman tangan handphone miliknya.
Berjalan santai menelusuri indahnya pantai Pangandaran, Marini terlihat nyaman walaupun udara cukup terik siang itu. Setelah lama jauh berjalan akhirnya Marini duduk sambil bermain air yang mendekati kakinya yang nampak lembut dan mulus. Buih-buih ombak pantai cukup menemaninya. Sesekali memotret keindahan alam dan sesekali berpose selfie dengan berbagai gaya.
Marini adalah gadis cantik mojang pangandaran yang cukup terkenal di daerah itu. Dengan kecantikan, kecerdasan dan kemampuannya yang mengarah ke bidang seni dan modeling. Banyak teman sebayanya yang merasa iri dengan bakat dan kemampuannya.
Saat tengah asyik dengan dirinya, terlihatlah beberapa teman menghampirinya. Marini pun merasa senang dan menyambutnya dengan senyuman. Beberapa teman itu ada yang terlihat benar-benar baik mendekati. Ada yang terlihat cuek, bahkan usil, nyinyir seraya memperolok - olok keberadaan Marini ditempat itu menyendiri. Bagi Marini menyendiri bukan berarti tidak memiliki teman, menyendiri bukan berarti pasif.
Vira, adalah teman satu kelas di sekolah dan merupakan tetangga terdekat Marini, namun mereka tidak pernah cocok . Vira dengan gayanya yang urakan berkata " Hai kamu, ngapain sendiri di sini? Sambil tertawa seolah melecehkannya, kemudian berteriak sambil menatap sinis " Eh, mau menyalurkan hobi lo ya! lupa gue, kalau punya tetangga model!! Hahaha...
Marini hanya tersenyum dan membiarkan mereka Menertawakannya. Namun ada satu orang diantara mereka justru terlihat iba kepada Marini.
Namun Marini tidak berharap di antara mereka ada yang membela dirinya. Menurut Marini itu sudah biasa, dan selama ini orang tua dan dirinyalah yang memotivasi untuk selalu berkarya. diantara mereka toh belum ada yang menonjolkan kemampuannya. Kalaupun mereka punya kemampuan Marini tidak pernah merasa usil dan ingin bersaing dengannya. Selama ini Marini juga sama seperti mereka mempunyai beberapa sahabat, namun sahabat Marini lebih suka berkumpul bersamanya jika ada kegiatan saja, jarang nongkrong - nongkrong seperi Vira dan kawannya.
Marini gadis yang penuh percaya diri, keyakinan dan kesungguhannya tidak pernah tergoyahkan oleh perkataan orang lain, mentalnya sudah terdidik untuk mempercayai dirinya sendiri dan menjadi dirinya sendiri. Tak perlu kejar mengejar seperti ombak di pantai itu, hidup ini bukan sebuah kompetisi.
Prinsipnya adalah jangan biarkan opini orang lain menenggelamkan suara dari dalam dirinya, karena yang tahu diri kita sendiri. Kunci dari kesuksesan adalah fokus pada tujuan, bukan hambatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H