Lihat ke Halaman Asli

Sri Endah Mufidah

Guru PAI di Pemkab Blitar

Implementasi Perilaku Rela Berkurban Nabi Ibrahim a.s dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 29 Juni 2023   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: beritasatu.com

Mengapa harus berkurban?

Siapa yang menyuruh berkurban?

Apa saja yang bisa dikurbankan?

Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, marilah kita kaji Q.S Al Kautsar ayat 2 berikut!

 sumber gambar: dokpri

Artinya: Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.

Ayat tersebut secara tersurat dan tersirat menjelaskan tentang perintah untuk melaksanakan shalat dan kurban. Siapa yang diperintahkan oleh Allah Swt untuk melaksanakan shalat dan berkurban? Dalam ayat sebelumnya, yaitu Q.S Al Kautsar ayat pertama dijelaskan yang artinya "Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang banyak".

Nah, ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah Swt telah memberikan banyak kenikmatan kepada umat manusia. Nikmat yang diberikan Allah Swt tersebut bermacam-macam, yang kita terkadang tidak menyadari kalau itu adalah "nikmat".

Pertama adalah nikmat sehat. Kesehatan ternyata sangat tidak ternilai harganya. Pernahkah kita berfikir, betapa mahalnya sebuah nilai "sehat". Memiliki anggota tubuh yang sempurna dan bisa bekerja dengan baik adalah nikmat yang diberikan Allah Swt yang tiada taranya. Memiliki mata yang bisa digunakan untuk melihat apa saja yang ada dibumi ini. Bayangkan, apabila mata kita tidak bisa digunakan untuk melihat. Jangankan tidak bisa melihat, apabila mata kita terkena debu sedikit saja, kita sudah sangat merasa terganggu. Itu masih satu anggota tubuh saja. Padahal selain mata, kita memiliki anggota tubuh yang lain yang tidak kalah pentingnya dengan mata, seperti tangan, kaki, hidung, telinga, mulut, gigi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kedua adalah nikmat memiliki putra putri yang sehat dan sempurna. Kita tahu banyak sekali orang yang mendambakan memiliki anak dengan berbagai usaha. Namun tidak sedikit pula yang rela menelantarkan anak-anak mereka karena menganggap anak adalah sebagai sebagai beban hidup bahkan kehadirannya tidak dikehendaki. Naudzubillah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline