Di radio aku dengar lagu kesayangmu
Ku telepon di rumahmu sedang apa sayangku
Ku harap engkau mendengar
Dan katakan rindu
Bait tersebut adalah cuplikan lagu dengan judul "Di Radio" yang diciptakan dan dinyanyikan sendiri oleh Gombloh, seorang musisi yang terkenal pada tahun 1980an dengan ciri khas berambut gondrong dan memakai kaca mata hitam.
Ada lagi satu lagu yang berjudul "Di Radio dangdut" yang dipopulerkan oleh Erie Susan, yang menggambarkan betapa siaran radio saat itu memang menjadi satu-satunya media yang sangat familiar dihati masyarakat.
Memang, siaran radio pada era 1980an sangat lekat sekali dengan masyarakat. Hal itu karena pada saat itu radiolah satu-satunya alat komunikasi yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas, mengingat terbatasnya sarana dan prasarana yang ada.
Begitupun dengan keluarga saya. Saat itu hanya memiliki satu radio merk "National" dengan ukuran mini yang menggunakan dua battery sebagai sumber energinya. Saluran radionya masih menggunakan AM yaitu Amplitudo Modulation.
Memang, dulu, beberapa stasiun radio menggunakan saluran AM. Seriring berkembangnya waktu dan tehnologi, sambungan radion berubah menjadi FM atau Frequency Mudulation.
Beberapa siaran radio yang sangat akrab dengan hati pemirsa antara lain, sandiwara radio, drama radio, serta acara musik yang dikemas dengan kirim salam antar pendengar radio.