Lihat ke Halaman Asli

Sri Endah Mufidah

Guru PAI di Pemkab Blitar

Meneladani Sifat Rasulullah SAWA dalam Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 14 April 2022   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: sangpencerah.id

Nabi Muhammad saw adalah Rasul terakhir. Beliau adalah penutup dari para nabi dan rasul. Beliau dikenal dengan sebutan khatamul anbiya wal mursalin. Oleh karena itu sudah tidak ada lagi rasul setelah nabi Muhammad saw wafat.

Al-Quran, mukjizat terbesar serta teragung yang diterima beliau adalah pedoman hidup bagi seluruh umat manusia dan berlaku sampai akhir zaman.

Al-Quran yang berisi Syariah, Ibadah, Aqidah, akhlaq, sejarah para nabi terdahulu merupakan sumber dari segala sumber hukum Islam yang utama yang harus dijadikan dasar dalam berperilaku oleh seluruh umat manusia di dunia yang merupakan penyempurna kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya.

Rasulullah Muhammad saw adalah tokoh serta idola yang sangat sempurna. Semua sifatnya patut dijadikan contoh dan tauladan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 21:

screen-07-02-46-14-04-2022-625764c13794d136995b32b2.png

Artinya:  Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Terjemah Kemenag 2002)

Akhlaq Rasulullah adalah manifestasi riil yang terdapat dalam al-Quran. Ketika Ibunda Aisyah Radhiyallahu 'anha ditanya tentang akhlaq nabi Muhammad saw, beliau menjawab "Akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur'an" (HR Ahmad). Tidak ada satupun perilaku dari beliau yang buruk, karena beliau memiliki sifat makshum yang artinya terjaga dari melakukan perbuatan dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil.

Salah satu sifat beliau  yang harus dicontoh adalah kejujurannya baik dalam berucap maupun berbuat., sehingga beliau diberi gelar oleh para sahabat serta penduduk Mekkah dengan "Al-Amin" yang artinya dapat dipercaya.

Seorang Nabi atau rasul, meskipun utusan Allah swt, tetapi tetaplah manusia biasa yang membutuhkan nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kejujurannya teruji saat beliau mengambil dagangan dari sayyidah Khadijah, seorang saudagar yang kaya raya. Ada beberapa hal yang beliau contohkan untuk umatnya dalam hal berdagang, antara lain:

1. Rasulullah selalu mengatakan kondisi riil (nyata) dari barang dagangannya, sehingga pembelinya bisa benar-benar mengetahui kondisi barang yang dijual. Pembeli tidak pernah merasa tertipu tentang kondisi barang yang hendak dibelinya. Itulah sebaiknya ketika berbisnis, tidak diperbolehkan menutupi cacat barang dagangan yang dijualnya.

2. Beliau selalu menepati janji dalam menyerahkan dan mengirimkan barang pesanan serta tepat waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline