Ada yang menarik dari judul yang saya buat, ini mengulas tentang Sejarah Pemikiran Barat dan Filsafat sebagai Senjata Revolusi.
Mengapa demikian karena semakin maju nya peradaban, sejarah seolah telah hilang dari permukaan. Bukankah tiap Negara di Asia dan Uni Eropa lahir dari sejarah, hingga membentuk semi karekter dari setiap bangsanya. Ya pemikiran itu memang sudah lazim untuk di kaitkan dimasa moderenisasi saat ini.
Ketika di tengah carut-marutnya moderenisasi yang kini sedang berlangsung. ternyata bangsa ini terjebak dalam dunia KKN. KKN disini bukan lah ada kaitannya dengan Kuliah Kerja nyata Yang sering disandingkan dengan kegiatan Kemahasiswaan, tapi KKN disini berhubungan dengan sikap yang tidak etis yang ditunjukan oleh sebagian pemikiran Masyarakat yang telah gelap oleh jabatan. Mulai terjadi nya penggelapan yaitu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Saat itulah baru kita sadar bahwa ada yang tidak beres dengan proses moderenisasi Negara ini.
Bukankah moderenisasi yang saat ini di lakukan di Negara kita memodifikasi apa yang telah di lakukan oleh bangsa-bangsa lain yang sudah terlebih dahulu modern, seperti di Eropa, Amerika, Jepang, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong dan masih banyak negara lainnya.
Dan yang menjadi sebuah pertanyaan. Mengapa mereka sukses, sementara bangsa ini, masih jalan di tempat dan tidak berkembang di bandingkan negara lain nya.
Dan mengapa banyak kendala dalam proses nya ? Jika di telusuri secara mendalam, ada banyak sebab mengapa mereka sukses, salah satu nya adalah kebijakan Pemerintah yang begitu peduli akan sumber daya manusianya (SDM).
Dimana proses moderenisasi Negara Maju banyak melakukan perombakan dimulai dari pola fikir dan tingkah laku manusia nya. Yaitu dari pola fikir dan tingkah laku manusia yang kolot, feodal, korup, magis, santai, kolektif, dan harus minta di layani, di rombak menjadi pola fikir dan tingkah laku manusia yang modern, demokratis, jujur kerja keras, rasional, individual, otonom, dan melayani.
Pola pikir dan tingkah laku seperti yang terakhir ini sudah ada dan di mulai serta di kembangkan pertama kalinya oleh bangsa Yunani Kuno dan kemudian lewat kekristenan dikembangkan dan di perbaharui pada zaman peradaban Renaissance. Tetapi kesalahan besar bangsa kita yaitu tidak mau belajar dari sejarah ? Bukankah bangsa Roma pernah berkata : Histori Magistra Vitae eat: Sejarah adalah guru kehidupan.
Kini bangsa Yunani telah mampu menunjukkan peradapan yang tinggi hal ini terlihat dalam bidang ilmu pengetahuan, filsafat, sastra, arsitektur, sistem pemerintahan, dan juga pada bidang keolahragaan, semua ini disebabkan pada saat itu Yunani kuno sedang dihadapkan oleh alam sekitar dengan melihat kan diri nya sebagai mahkluk yang Otonom, rasional, bebas, individual, berani untuk terus berubah.
Lalu bagaimana dengan Negara kita yang sejak dahulu telah berpegang pada tradisi lama yang erat kaitan nya dengan proses revolusi yang juga merupakan bagian tertinggi dari sebuah filsafat. Dan apa itu filsafat ? filsafat adalah proses berfikir dimana kita sebagai manusia yang lahir dengan akal yang mengharuskan kita untuk berfikir yang sistematis dan juga berkaitan dengan hal mendasar dalam hidup kita dan hidup orang lain.
Dan apa itu makna revolusi sendiri ? revolusi adalah bagian dari sebuah peristiwa atau kejadian yang dilakukan dan dialami oleh manusia yang bersifat politik, agama, maupun budaya. Hal ini juga berdasarkan hasil dari pemikiran manusia itu sendiri yang selalu cepat akan perubahan dan bersifat mendasar dan menyeluruh.
Berbagai bentuk Revolusi tersebut selalu memiliki tujuan yang sama yakni, menciptakan tata hidup masyarakat yang baru maupun menciptakan tata dunia yang lebih baik dari sebelumnya yang pernah ada.