Lihat ke Halaman Asli

Sridenti

Seorang guru dan mencintai literasi.

Bidadari Surga

Diperbarui: 6 Maret 2020   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu
Angin mengarahkan layarmu
Ke dermaga penantian
Ringkih
Menderu senja
Melawan lupa

Ibu
Masa itu telah berlalu
Aku yang selalu mengadu dan merayu
Dipelukkan luka
Mencabik cabik relung jiwamu

Ibu
Sebait luka
Menggenggam sesal di pokok pikiranku
Dibayar tunai prosa kehidupan
Sajak sajak nasehatmu menjadi bait petuah
Paragraf paragraf kehidupan yang panjang
Mengarang dunia sang balada
Mustajab dalam doa doa saktimu

Ibu
kucium keikhlasan
Dari cinta tak berkesudahan
Kasih tak bertepi
Memberi kebahagiaan
 
Ibu
Tempat hamba belajar ikhlas
Tanpa menitikkan kesedihan
Menikmati luka
Menangis bahagia
Mengeja makna demi makna

Ibu
Taatku padamu adalah ibadah
Patuh ku padamu adalah ikhlas
Takutku padamu adalah kasih
Beranikah padamu adalah sayang
Karena engkau adalah cinta di atas duniaku
Engkaulah ibuku Bidadari surga

Do'a Mustajab di seantero jagad,
menembus langit menggetarkan hati. Do'a ibu menyertai
langkah demi langkah kehidupan....

Ketulusan yang menguatkan seisi dunia
Keikhlasan hati yang tak pernah mati sepanjang masa

Engkaulah bidadariku wahai ibu...
Akulah wanita yang kini belajar menjadi bidadari sejati...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline