Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Gagal Panen di Bengkulu

Diperbarui: 10 Februari 2019   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sawah kebanjiran (ANTARA/M Ali Khumaini)

Bencana serupa jaman Nabi Nuh, kini terjadi di lahan pertanian di Bengkulu. Lebih tepatnya, 15 hektare sawah di kawasan Bioa Baes, Desa Tabeak Kauk, Kecamatan Lebong, Bengkulu, hancur diterjang air bah. Akibatnya, lahan sawah itu tertutup oleh material pasir dan batu dari aliran sungai Bioa Baes. Padahal mayoritas lahan di sana baru ditanami padi.

Sumber rujukan

Beberapa pemberitaan menyebutkan, bencana air bah itu terjadi karena beberapa hari ini Kabupaten Lebong terutama di kawasan Lebong Atas hingga Lebong Sakti, diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi, terutama pada sore hari hingga malam.

Ditambah lagi, jika hujan deras sungai Bioa Baes dipastikan meluap jika hujan deras. Hal ini dikarenakan alur sungai telah mengalami pendangkalan. Sementara sawah masyarakat, banyak berada di samping aliran sungai, sehingga ketika air meluap air sungai beserta material batu dan pasir langsung masuk ke persawahan petani.

Oleh karena itu, petani maupun kepala desa di sana sudah pasrah bila 15 hektar sawah mereka akan gagal panen tahun ini. Karena sawah itu terkena material pasir dan batu.

Pasrah (meme editan pribadi)

Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Selain menggagalkan panen padi dari 15 Hektar sawah para petani, ikan yang ada di kolam juga ikut hanyut. Salah seorang petani mengakui bahwa ikan di kolam miliknya hanyut. Padahal kalau diingat-ingat, ikan di kolam itu mencapai 15 ribu ekor, atau setara 100 kilogram. Ikan-ikan itu hanyut tak berbekas. Kalau sudah demikian, para petani hanya bisa berharap agar pemerintah atau Kementerian Pertanian (Kementan) bersedia memberi bantuan bibit. Bisa berupa padi atau bibit ikan.

Nasib petani (meme editan pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline