Lihat ke Halaman Asli

Cinta dalam Diam Part. 1

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari yang begitu panas di SMP 27 Cirebon. Tata sedang makan siang sendiri di ruang makan sekolah. Tiba-tiba Rini menyapa Tata yang sedang makan. “hai Ta….” Sapa Rini sambil menempeli sesuatu di punggung tata lalu pergi. Tata mengambil benda yang berada di punggungnya. Ternyata selembar kertas yang bertuliskan ‘ayah bisu yang bodoh’. Lalu Tata bangkit dari duduknya dan mendatangi Rini yang belum jauh. Tata membalikkan punggung Rini dan berkata

“maksud lo apa, heh??” bentakan Tata pada Rini
“ada yang salah yah?? Ini emang fakta, kalo bapak lo tuh bisu.. hehehe. Dasar bodoh”
mendengar kata itu, Tata pun menendang, mendorong, dan memukuli kepala Rini. Rini pun tak mau kalah, dia membalas Tata sehingga terjadilah pertengkaran.

**

Sehabis sekolah ia pulang sendiri. Di sekolah tadi dia mendapatkan bentakan dan peringatan dari guru BP akibat pertengkarannya dengan Rini. Dia sangat marah akibat kejadian tadi siang di sekolahnya. Dia benci di besarkan oleh ayah yang bisu dan miskin. Ibunya meninggal akibat kehabisan darah saat melahirkan Tata. Tata sangat benci ayahnya, sangat teramat benci.

Tata tiba di rumah. Lalu di balik dapur, tiba sesosok pria bertubuh subur yang medatangi Tata. Dia adalah ayah Tata, dia berbicara pada Tata dengan menggunakan bahasa isyarat karena ayah tak bisa bicara akibat bisu. “kau sudah pulang? Sini, ayo kita makan. Ayah sudah masak” kata ayah menggunakan bahasa isyarat. Tata hanya diam saja dan menuju meja makan. Mereka berdua duduk, lalu ayah mengambilkan makanan yang banyak pada Tata di piring pelastik tua. “Ayo makan yang banyak. Ini dapat membantumu tumbuh besar” kata ayah. Tata hanya menatap ayahnya kosong dan tak menghiraukan perkataan ayahnya.

**

Pagi ini, ayah yang mengantarkan Tata ke sekolah. Sepanjang perjalanan, Tata hanya diam. Mereka pun tiba di sekolah Tata. Tata turun dari motor tua ayah dan menatapi ayahnya dengan tatapan kosong. Ayah pun berkata lagi dengan bahasa isyarat “belajar yang baik di sekolah” lalu senyum pada anaknya.

Tata tak mengubris dan langsung membalikkan tubuhnya menuju pintu gerbang sekolah. Ayah hanya dapat menggelengkan kepala dan menatapi langit seperti menunggu mukjizat dari tuhan. Dan tiba-tiba mengingat saat anaknya, Tata masih kecil. Ia mengingat saat ia bermain dengan Tata di pinggir pantai yang indah, membuat bangunan pasir, dan ia yang sedang menggendong anaknya yang manis, tertawa bersama, dan bermain bersama. . Itu adalah saat-saat yang Indah, namun sekarang berbeda. Ia pun tak mengerti apa yang membuat anaknya seperti ini. Lalu ia pergi untuk bekerja kembali, jualan es cendol.

**

Sehabis pulang sekolah Tata tak langsung pulang ke rumah, tetapi pergi bersama pacarnya yaitu Joni. Joni hanyalah seorang preman atau anak jalanan. Mereka pergi ke halte hanya untuk berbincang-bincang. Tata menangis dan marah akibat ayahnya yang bisu. Dia sangat benci ayahnya. Tata berkata sambil teriak pada Joni “Aku ingin ayah yang lebih baik, seorang yang tak bisu, seorang ayah seperti ayah orang lain, seorang ayah yang dapat mendengarkan semua permohonan dan permintaanku. Seorang ayah yang dapat berbicara dan mengerti aku!!!”. Akibat kelakuan Tata itu, orang-orang yang berada di sekitar Halte menatapi Tata heran. Lalu Joni meyakinkan pada orang-orang itu bahwa semuanya baik-baik saja dan kembali menatapi Tata.

Tak terasa sudah jam 9 malam. Tata pulang di temani Joni. Setelah sampai di rumah Tata
“terima kasih yah sudah mengatar” kata Tata.
“sama-sama. Da…” joni melambaikan tangan. Dan Tata membalasnya. Sesaat Tata masuk rumah tanpa menutup pintu, Ayah mendatangi Tata dengan wajah marah dan berbicara dengan menggunaka bahasa isyarat “dari mana kamu?? Ini sudah malam. Kamu mau terjadi sesuatu padamu??Kamu ini seorang seorang anak gadis.” Ejaan ayah menggunakan bahasa isyarat. Tanpa basa basi, Tata berteriak kepada ayahnya “AYAH TAK PERNAH MENGERTI AKU!!!” lalu Tata berlari menuju kamarnya. Ayah hanya metatapi anaknya yang berlari. Walaupun dia tak mendengar apa yang di katakana anaknya tadi, tapi dia tahu kalau anaknya tak suka padanya. Ayah merasa bersalah karena sudah memperlakukan anaknya seperti itu. Apa yang harus aku lakukan untuknya agar dia senang?? Kata Ayah dalam hati. Dia pun teringat kalau esok adalah hari ulang tahun Tata. Dan dia ingin memberikan surprise pada Tata walaupun cuman sederhana.

**

nb : bagi teman-teman yang punya twitter. follow aku yah @cumii_Yumii.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline