Lihat ke Halaman Asli

Dhuha

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat saat Dhuha 37 tahun yang lalu'

ketika sinar matahari jatuh di riak air kolam kecil depan rumah nenekku

Cahayanya memantul sampai ruangan dimana kakekku menggantungkan sangkar burung di langit-langitnya,

di dalam kamar kulihat nenekku duduk bersimpuh..jendelanya terbuka menampakkan pohon-pohon jambu dan kolam kecil di samping rumah..sajadah di dapannya tampak basah karena air wudhu menetes dari wajahnya..

Terpekur..bersujud..bermunazat pada pemilik langit dan bumi

Bersimpuh memohon keridhoanNya untuk hari ini dan setiap rezeki yang mengalir

Allahuma innadh dhuha -a dhuhauka, wal jamaala jamaaluka..

Dan aku duduk menunggu..

menunggu doa doa  selesai dipanjatkan...menunggu saat puja puji selesai dilantunkan..

tak ada kata tak ada suara

Hari ini aku ingin kembali  pada pagi..pada udara  segar yang memenuhi  waktu Dhuha Mu..semangat yang mengaliri sendi sendi..untuk kubawa bergegas menjemput rezeki Mu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline