Lihat ke Halaman Asli

Sri Ardana

Mahasiswi PIAUD UIN SU-19

Jerit Tangis Sang Malam

Diperbarui: 1 September 2022   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi Sri Ardana 

Jerit Tangis Sang Malam

Bisakah sejenak menjadi air yang menyejukkan?
Bisakah sejenak menjadi api yang menghangatkan?
Bisakah sejenak menjadi harapan doa yang terlangitkan?
Bisakah sejenak menjadi angin yang dirindukan?
Bisakah sejenak menjadi payung yang meneduhkan?

Bisakah sejenak menjadi genggaman dikala tangan-tangan kian rapuh?
Dikala air mata kian sepuh?
Dikala kaki kian melepuh?
Dikala arah kian riuh?
Dikala dekapan kian menjauh?
Dikala jerit tangis kian sendu?
Teori kata yang berdebu dikala harap kian beradu

Pulang...
Jalan pulang yang dirindukan
Terukir rindu mencari nama pemain layar kehidupan
Mengusik malam yang kelabu
Hening kening damai
Tenang kenang sepi

Medan, 01 September 2022
Sri Ardana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline