Lihat ke Halaman Asli

Sriani Magdalena

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Sehat di Musim Panas ala Korsel?

Diperbarui: 11 November 2020   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : ivisitkorea.com

Korea Selatan atau sering disebut dengan negeri ginseng merupakan suatu negara yang memiliki ciri khas dengan industri hiburan yang mendunia seperti KPOP. Tak hanya industri hiburan, Korea Selatan ini juga terkenal dengan destinasi wisata yang menjadi incaran oleh traveller dari berbagai belahan dunia. Namun, Korea Selatan memiliki daya tarik tersendiri dari kekhasan budayanya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Salah satu budaya unik tersebut adalah Boryeong Mud Festival. 

Boryeong Mud Festival dapat dikategorikan identitas sosial korea selatan. Menurut Turner (dalam Samovar, 2017) Identitas Sosial merupakan identitas yang diperoleh dari kelompok yang diikuti seperti ras, etnis, pekerjaan, usia, kampung halaman, dan lain sebagainya. Identitas ini dimiliki masyarakat korea selatan karena mereka berada di kampung halaman mereka yaitu berada di korea selatan.

Boryeong Mud Festival adalah festival lumpur yang diadakan ketika musim panas sekitar bulan Juli dan festival ini berlangsung kurang lebih dua minggu. Dilansir dari Hipwee.com festival ini memiliki berbagai manfaat terkhususnya bagi kesehatan yaitu :

1. Lumpur yang digunakan dalam festival ini mengandung banyak mineral sehingga bermanfaat bagi kesehatan kulit (mencegah penuaan dini). Dan mereka percaya serta meyakini bahwa lumpur berkhasiat bagus untuk kulit.

2. Komponen lumpur ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati trauma fisik dengan mandi lumpur, pijat, atau bersauna dan juga dalam pemebrsihan spiritual.

Festival lumpur ini menggencarkan perhatian masyarakat belahan dunia. Tak jarang, wisatawan asing mengunjungi negara ini pada saat musim panas untuk berlibur dan seru-seruan di festival ini. Festival ini menumbuhkan toleransi antar budaya nasional dikarenakan festival ini bebas untuk dinikmati oleh kalangan apa saja. 

DAFTAR PUSTAKA :

SAMOVAR, L.A., Porter, R. E., McDaniel, E. R., & Roy, C. S. (2017). Communication Between Cultures Ninth Edition. Boston : Cengage

Hakim, F. A. (2020). Mengenal Festival Lumpur Korea Selatan, Ternyata Awalnya untuk Promosi Produk Kosmetik. Unik Banget!. diambil dari  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline