Lihat ke Halaman Asli

Sri Amelia

tentang saya

Malaysia "Bantu" Nunukan Penuhi Kebutuhan Bawang Putih

Diperbarui: 9 Mei 2019   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(suara.com)

Bukan rahasia umum lagi jika banyak orang Indonesia 'membenci' Malaysia. Benarkah demikian? Tentunya tidak semua orang Indonesia benci Malaysia. Belum ada survey atau penelitian juga terkait masalah ini. Namun, fenomena ini jelas terasa jika kita membaca komentar-komentar pedas di berbagai portal berita maupun sosial media.

Mulai dari aksi klaim wilayah hingga budaya membuat hati mudah sekali terprovokasi tiap kali muncul berita-berita negatif tentang negara serumpun kita itu.

Tapi buat warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara eks koloni Inggris tersebut, yang terjadi bisa sebaliknya. Bisa jadi hubungan mereka baik. Bukan lantaran tinggal di satu wilayah yang sama, tapi karena saling membutuhkan.

Kemarin, Rabu (8/5), Republika Online memberitakan soal bawang putih asal Malaysia membanjiri Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak sepekan sebelum Ramadan. Apa pasalnya? Ternyata masyarakat disana tidak mendapatkan pasokan dari Makassar, Sulawesi Selatan. 

Agen bawang di Pasar Inhutani, Kabupaten Nunukan, Aco, mengakui bahwa bawang putih yang diedarkan didatangkan dari Negeri Sabah, Malaysia. Ya, dari negara yang selalu kita anggap seteru. "Bawang putih ini dari sebelah (Malaysia) karena tidak ada dari Sulawesi (Selatan)," terangnya.

Payah (meme editan pribadi)

Rujukan

Ia bilang harga jual bawang putih dari Malaysia dipasarkan sebesar Rp30 ribu per kilogram pada tingkat agen. Sedangkan harga eceran sebesar Rp35 ribu per kilogram.

Aco mengungkapkan bawang putih tersebut didatangkan dalam jumlah besar oleh seorang pengusaha sejak dua pekan sebelum Ramadan. Tanpa tidak ada pasokan dari negeri tetangga, yang seringkali kita benci itu, masyarakat di wilayah perbatasan akan kesulitan mendapatkan bawang putih. "Setelah tidak ada pasokan dari Makassar, terpaksa mengambil dari Malaysia," ungkapnya.

Ia memperkirakan para pedagang di daerahnya masih akan memasarkan bawang putih asal Malaysia sepanjang Ramadan tahun ini.

Kita seharusnya malu mendengar pengakuan Aco. Di Jakarta kita semua lengah dininabobokan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan), yang selalu bilang stok bawang putih aman, harga sukses ditekan pasca impor 100 ribu ton dari China.

Berkali-kali Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersuara soal optimismenya bahwa stok bahan pokok seperti beras, bawang putih, dan bawang merah dapat stabil di harga acuan dan memenuhi permintaan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2019.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline