Lihat ke Halaman Asli

Antara Imam Masjid New York dengan Pendeta Terry Jones

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jujur saja, saya sangat penasaran dengan tulisan para kompasianers tentang rencana pembakaran kitab suci Al Qur'an oleh Pendeta Terry Jones, pemimpin Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville Florida. Salah satu tulisan itu di tulis-sebarkan oleh Sdr. Katedra Rajawen dengan judul Membakar Al Qur'an = Ajaran Sesat!!! Beberapa pertanyaan yang muncul di benak saya terkait berita itu antara lain : 1) sudah separah itu kah hubungan islam-kristen di AS khususnya dan dunia pada umumnya? 2) Atau benarkah Terry Jones itu seorang pendeta yang notabene seharusnya selalu mengajarkan kasih? Dan masih banyak pertanyaan lain yang terselip di benak saya. Inti pertanyaan itu beranjak dari suatu keprihatinan bahwa kita pantas cemas atas isu tersebut mengingat di Indonesia Raya ini kedua agama itu ada. Lagi pula, masalah agama adalah masalah fundamental dan berspektrum luas.

Terkait rencana pembakaran Al Qur'an itu, Kompas.com melaporkan bahwa presiden SBY sudah berbicara langsung dengan Sekjen PBB.

Saya mencoba mencari tahu dengan cara browsing terkait hal itu. Hasilnya cukup menarik. Ternyata masalah itu kental dengan masalah lokal (AS) namun kemudian menjadi mendunia, terlebih setelah SBY membawa masalah ini ke Sekjen PBB dan Presiden AS. Berikut antara lain hasil browsing saya :


  1. Liputan 6.com Kamis, 9 September 2010 melaporkan bahwa Imam Masjid New York, Feisal Abdul Rauf bersikeras membangun kembali masjid yang berdekatan dengan lokasi runtuhnya gedung menara kembar World Trade Center atau Ground Zero bekerja sama dengan seluruh pihak. Demikian diungkapkan Feisal Abdul Rauf dikutip The New York Times, Amerika Serikat Selasa (7/6). Sebelumnya Imam Masjid New York meminta masyarakat Amerika Serikat menghargai kebebasan beragama dan berpolitik terkait hiruk pikuk kontroversi pembangunan kembali masjid Ground Zero. Selengkapnya klik di sini.
  2. Antara News.com, 10 September 2010 melaporkan bahwa Pendeta Terry Jones bersedia membatalkan rencana pembakaran Al Qur'an setelah membuat kesepakatan dengan para pemimpin muslim AS untuk memindahkan lokasi pembangunan Islamic Cultural Center ke tempat lain yang sedianya akan dibangun di bekas reruntuhan menara WTC. Antara News juga menyebutkan banyak warga AS yang memang menolak rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Islam di bekas menara WTC karena dianggap akan melukai perasaan keluarga yang menjadi korban serangan 11 September 2001. Selengkapnya klik di sini.
  3. Tempo Interaktif 10 September 2010 melaporkan bahwa Terry Jones membuat kesepakatan dengan pemimpin Islamic Society di Florida, Imam Muhammad Musri. Jones kemudian mengatakan bahwa pembatalan rencana pembakaran Al Qur'an merupakan bagian dari barter pemindahan proyek Islamic Center dan masjid dari kawasan dekat Ground Zero di New York. Tempo interaktif mengutip pandangan Terry Jones yang mengatakan : "Bila rencana pembangunan proyek Islamic Center di area yang sudah hancur dan memakan lebih dari 3.000 korban jiwa itu tetap dijalankan, Jones menilai kaum muslim sangat miskin pengertian". Selengkapnya klik di sini.
  4. Tempo Interaktif 10 September 2010 juga mengemukakan bahwa Proyek Islamic Center di Ground Zero Tetap Berlanjut. Dilaporkan bahwa Sharif El-Gamal, pencetus permohonan pembuatan masjid dan Islamic Center yang berlantai 13 itu menyatakan bahwa proyek itu akan tetap berlanjut seperti rencana semula.
  5. Berita 11 September 2010.....?????????? Entah apa yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline