Bangun pagi merupakan sebuah momok menakutkan bagi hampir semua mahasiswa ataupun pelajar yang ada di Indonesia, sedangkan penulis berada di kelas yang jam mata kuliahnya termasuk siang, lalu bagaimana penulis mengatasi kemalasan penulis untuk bangun pagi?
Sedangkan bisa dikatakan bahwa dengan kelas siang ini penulis bisa saja untuk bangun siang dan tidur malam alias begadang
Kebanyakan mahasiswa atau pelajar tidur larut malam dan pada saat pagi mereka sangat malas untuk bangun, mereka masih lesu dan mengantuk dikarenakan aktivitas malam hari mereka tidak dibatasi, padahal mereka hanya berfokus pada ponsel ataupun bermain game pada malam hari. Ini membuat syaraf yang ada di tubuh mereka kaku dan menjadikan malas beraktivitas pada malam hari.
Padahal jika ditelursuri, banyak akibat buruk yang akan tubuh kita dapatkan ketika kita sering tidur malam dan bangun siang. Dampak lengkapnya antara lain :
- Konsentrasi Berkurang
Siklus tidur dapat menguatkan memori dalam pikiran yang membantu seseorang dalam berkonsentrasi. Sehingga mereka yang sering tidur larut malam akan terganggu konsentrasinya, penalarannya, kewaspadaannya, juga kemampuannya dalam memecahkan masalah.
- Berdampak pada Kesehatan
Karena tidur berperan dalam melancarkan peredaran darah, memperbaiki sel-sel tubuh, serta membantu produksi enzim dan hormon, maka mereka yang kurang tidur dengan sendirinya akan berisiko terserang gangguan kesehatan. Bahkan, jika kurang tidur tersebut terjadi terus menerus dan berada pada tahap kronis, maka gangguan kesehatan yang akan muncul juga sangat serius, seperti:
- tekanan darah tinggi,
- penyakit jantung,
- stroke,
- diabetes, dan sebagainya.
- Penyebab Depresi
Perasaan sedih, marah, stress, dan mental lelah akan dialami oleh mereka yang selama 7 hari berturut-turut tidurnya kurang dari 5 jam. Itu sebabnya menurut hasil penelitian, mereka yang mengidap insomnia, memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk terserang depresi.
- Obesitas
Kelebihan berat badan juga mengancam mereka yang seringkali tidur larut malam. Mereka yang dalam sehari semalam tidurnya kurang dari 6 jam, hampir 30% memiliki kecenderungan menjadi gemuk dibanding mereka yang memiliki waktu tidur 7 -- 9 jam perhari.
Hal ini disebabkan karena pada waktu tidur terjadi penurunan leptin (pemberi sinyal kenyang ke otak serta merangsang nafsu makan), dan peningkatan ghrelin (perangsang rasa lapar). Mereka yang sering tidur larut malam, bukan hanya nafsu makannya saja yang terangsang, tapi juga timbul hasrat yang kuat untuk menyantap berbagai jenis makanan tanpa terkontrol, seperti makanan berlemak atau makanan berkabohidrat tinggi.
- Berpengaruh pada Kesehatan Kulit
Tidak hanya mata yang cekung, mereka yang kurang tidur juga akan terlihat pucat, dengan kulit yang kusam, disertai garis-garis halus pada kulit wajah. Hal ini disebabkan karena pada saat kurang tidur, tubuh akan lebih banyak melepaskan hormon kortisol atau hormon stress. Padahal hormon kortisol dalam jumlah yang berlebihan dapat memecahkan kolagen kulit, sementara fungsi dari kolagen itu sendiri untuk menjaga kehalusan kulit dan untuk membuat kulit tetap elastis.
- Meningkatkan Risiko Kematian
Dampak dari kurang tidur yang paling menakutkan adalah meningkatnya risiko kematian. Menurut peneliti Inggris, Whitehall, mereka yang tidur kurang dari 5 -- 7 jam sehari, akan mengalami risiko kematian yang meningkat akibat berbagai faktor, dan mengalami risiko kematian dua kali lebih besar akibat penyakit kardiovaskuler.
- Cepat Tua
Tidur adalah waktu tubuh membuang toxin atau racun yang seharian kita peroleh dan memulihkan stamina dan fungsi kulit kita. Tidur larut malam akan membuat kinerja tubuh tidak maksimal dalam membuang racun yang menyebabkan kita cepat tua.
Akibat dampak di atas, untuk semua mahasiswa dan pelajar yang ada di Indonesia, marilah bangun pagi dan jangan tidur larut malam. Karena tidur larut malam ternyata banyak dampak negatifnya dibandingkan positifnya. Sedangkan bangun pagi dapat mengedarkan peredaran darah dan menyehatkan tubuh. MARI BANGUN PAGI !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H