Motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan. Terkadang kemampuan motorik halus pada anak usia dini kurang berkembang dengan baik karena banyaknya pelayanan yang diberikan oleh orang dewasa sehingga mereka kurang mengeksplor lingkungan sekitarnya.
Menurut Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek. Demikian pula menurut Sujiono, dkk (2010:1.14), menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil.
Perkembangan motorik halus juga memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu menurut Hurlock, (dalamDepdiknas 2007:10) : 1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. 2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan pertama kehidupannya, kekondisi yang bebas dan tidakbergantung. 3. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.
Di dalam Depdiknas (2007:13), Untuk mengembangkan motorik halus anak usia 4-6 tahun di Taman Kanak-Kanak secara optimal, perlu memperhatikan prinsip- prinsip berikut : 1. Memberikan kebebasan ekspresi pada anak 2. Melakukan pengaturan waktu, tempat, media (alat dan bahan) agar dapat merangsang anak untuk kreatif 3. Memberikan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknik/cara yang baik dalam melakukan kegiatan dengan berbagai media 4. Menumbuhkan keberanianan anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak keberanian dan perkembangan anak 5. Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan 6. Memberikan rasa gembira dan ciptakan suasana yang menyenangkan pada anak 7. Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan.
Anak usia dini sangat senang ketika diajak untuk melakukan permainan seperti memukul - mukul, dalam menstimulus kemampuan motorik halus anak salah satu kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan adalah membuat batik dengan cara Ecoprint. Selain menstimulus motorik halus anak, kegiatan ini juga mengenalkan dan menumbuhkan rasa cinta anak terhadap batik. Dan memberikan pengetahuan serta pengalaman belajar yang baru bahwa membuat batik bisa menggunakan bahan alam.
Apa itu Ecoprint? Ecoprint dapat diartikan sebagai proses mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung (Husna, 2016). Menurut Flint (2008), teknik ecoprint diartikan sebagai suatu proses untuk mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung. Teknik ini diaplikasikan dengan cara menempelkan tanaman yang memiliki pigmen warna kepada kain, kemudian direbus di dalam kuali berukuran besar. Tanaman yang digunakan pun merupakan tanaman yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap panas, karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam mengekstraksi pigmen warna. Tidak semua jenis tumbuhan bisa digunakan karena dalam proses pembuatannya tumbuhan yang baik digunakan adalah jenis tanaman yang memiliki pigmen warna dan kelembaban yang tinggi.
Selain menggunakan bahan baku utama dedaunan, beberapa penelitian telah menghasilkan material lain sebagai bahan baku teknik ecoprint yaitu buah dan sayur (Dewi, 2021). Untuk kegiatan bagi anak TK, teknik Ecoprint yang digunakan adalah dengan teknik pounding. Teknik pounding adalah membuat batik Ecoprint dengan cara memukul. Teknik ini dipilih karena singkat dan mudah untuk dipraktekan oleh anak usia dini. Anak - anak memilih daun yang akan digunakan dan meletakkannya di atas kain, lalu dilapisi dengan plastik dan dipukul - pukul menggunakan balok kayu. Saat melakukan kegiatan ini anak - anak sangat senang dan antusias. Teknik memukul ini secara langsung menstimulus kemampuan otot - otot halus anak, karena anak harus berkonsentrasi untuk mengontrol gerakan otot - otot halusnya supaya warna dari daun dapat keluar dan menempel pada kain.
Melalui kegiatan ini anak - anak merasa senang dan motorik halus mereka terstimulus dengan baik. Untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan pada anak usia dini, orang dewasa harus dapat menciptakan kegiatan main yang menyenangkan dan menraik minat anak.