Hamparan hijau tumbuhan di alam pegunungan ternyata mampu menimbulkan perasaan nyaman dan meningkatkan imunitas tubuh. Walaupun tumbuhan hijau tidak mampu berpindah secara aktif dan susunan sistem saraf kompleksnya tidak seperti yang dimiliki manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami kondisi yang memaksa organisme itu beradaptasi dengan habitatnya. Salah satu bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan adalah terjadi mekanisme mirip dengan puasa yang dilakukan oleh manusia. Ritual puasa pada tumbuhan, tidak terjadi dalam bentuk menahan diri dari makan atau minum, tetapi merujuk pada cara tumbuhan mengurangi atau menghentikan proses biologis tertentu bertujuan mempertahankan hidup saat sumber daya terbatas. Puasa yang dilakukan oleh tumbuhan terlihat saat organisme itu mengalami kekurangan air atau unsur hara yang diubah menjadi makanannya. Dua faktor vital ini menjadi hal sangat penting dalam memastikan eksistensi suatu jenis tumbuhan di tengah tantangan perubahan habitat.
Penyebab Puasa pada Tumbuhan
Secara alami, puasa pada tumbuhan terjadi sebagai respon terhadap kondisi lingkungan yang kurang mendukung, contohnya kekurangan air terjadi saat musim kemarau, kekurangan nutrisi dan suhu ekstrim yang melanda habitatnya. Beberapa penyebab utama yang membuat tumbuhan melakukan puasa adalah:
Kekurangan Air. Salah satu penyebab utama tumbuhan melakukan puasa karena kurangnya suplai air untuk pertumbuhan. Tanpa jumlah air memadai, tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis secara optimal. Kemampuan melakukan fotosintesis berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu jenis vegetasi. Umumnya kekurangan air terjadi saat musim kemarau panjang atau tumbuhan itu hidup di daerah beriklim sangat kering dan panas (gurun pasir). Ketika tumbuhan mengalami kekurangan air, secara cepat organisme segera mengurangi laju transpirasi (proses penguapan air dari permukaan daun). Kondisi sangat ekstrim menyebabkan tumbuhan menggugurkan daunnya untuk mengurangi kehilangan air. Beberapa jenis kaktus memiliki adaptasi khusus untuk menyimpan air dalam tubuhnya sehingga mampu bertahan hidup meskipun tidak mendapatkan pasokan air dalam waktu lama. Daun kaktus berukuran kecil menjadi solusi menekan laju kehilangan air dari tumbuhan itu.
Kekurangan Nutrisi. Tumbuhan sangat memerlukan nutrisi untuk tumbuh dan menjaga eksistensinya di alam. Umumnya nutrisi diperoleh dari tanah melalui aktivitas akar. Di dalam beberapa kondisi khusus, tumbuhan mengalami kendala mendapatkan nutrisi memadai. Contohnya tanah tempat tumbuh tanaman budidaya mengandung kadar unsur hara rendah atau terkontaminasi bahan pencemar. Di dalam mengatasi masalah ini, tumbuhan mampu berpuasa dengan memperlambat laju metabolisme dan mengurangi pertumbuhan tunas baru. Tumbuhan memanfaatkan secara optimal cadangan energi yang tersedia di dalam tubuh untuk bertahan hidup sampai kondisi layak untuk tumbuh.
Suhu Ekstrim. Kondisi suhu sangat tinggi atau rendah mampu membuat tumbuhan mengalami kondisi puasa. Suhu ekstrim merusak jaringan tumbuhan dan mengganggu serapan hara untuk fotosintesis. Di dalam upaya bertahan hidup, tumbuhan sering kali menyesuaikan diri atau berpuasa dengan mengurangi aktivitas biologisnya.
Perubahan Iklim dan Pencemaran Lingkungan. Selain faktor alami yaitu: kekeringan dan suhu ekstrim, perubahan iklim dan pencemaran lingkungan juga berkontribusi menyebabkan stres pada tumbuhan. Peningkatan suhu global, polusi udara, dan perubahan pola turunnya hujan menyebabkan tumbuhan melakukan adaptasi. Salah satu caranya dengan mengurangi atau menghentikan beberapa proses metabolisme yang memerlukan banyak energi dan nutrisi.
Mekanisme Puasa pada Tumbuhan
Mekanisme puasa pada tumbuhan lebih cenderung terkait dengan penurunan aktivitas biologis untuk menghemat energi dan sumber daya. Berbeda dengan hewan yang mampu berpuasa dengan cara tidak makan, tumbuhan tidak dapat berpindah secara aktif mencari sumber daya. Sebagai gantinya, tumbuhan memiliki berbagai cara untuk bertahan hidup dalam kondisi kurang menguntungkan. Beberapa mekanisme utama ritual puasa pada tumbuhan:
Mengurangi Aktivitas Metabolisme. Saat tumbuhan mengalami kekurangan air atau nutrisi, tumbuhan mampu mengurangi aktivitas metabolismenya. Fotosintesis adalah proses memerlukan energi dan air yang memadai. Jika pasokan air terbatas, tumbuhan mengurangi laju fotosintesis, respirasi dan menyimpan energi untuk bertahan hidup. Saat itu tumbuhan memilih menghemat energi daripada melakukan proses yang memerlukan banyak nutrisi.