Sri Wahyu Ningsih : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Bagi Siswa Kelas V SD Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh
Penelitian pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam mata pelajaran matematika ini dilandasi kenyataan di lapangan bahwa banyaknya siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) Islam Raudatul Jannah Kota Payakumbuh mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika dalam menghitung kecepatan, jarak dan waktu. Hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, pembelajaran masih berpusat pada guru, guru mengajar dengan metode ceramah. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Sebagai Upaya mengatasi permasalahan tersebut guru melakukan beberapa Tindakan. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil pembelajaran matematika siswa kelas V SD Islam Raudhatul Jannah Kota Payakumbuh dengan menggunaka model pembelajaran koperatif tipe STAD. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan menggunakan empat tahap tindakan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran matematika dalam bentuk verbal, dapat diketahui dengan melihat aktivitas siswa dan aktivitas guru, serta pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa SD Islam Raudatul Jannah Kota Payakumbuh pada materi pelajaran kecepatan, jarak dan waktu. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada ketuntasan hasil belajar siklus I (58%) dan siklus II (89.47%). Pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak hanya dapat diterapkan pada materi tertentu pada pembelajaran matematika, tapi pada semua materi pada pembelajaran matematika. Pembelajaran kooperatif tipe STAD perlu dijadikan suatu pedoman dalam kegiatan pembelajaran di SD.
- Kata Kunci : Matematika, Belajar kooperatif, dan STAD
- BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Matematika memiliki peranan penting untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hal ini terlihat dari tujuan pendidikan matematika menurut Depdiknas (2006:417) dan erat kaitannya dengan penerapan kurikulum 2013 di Indonesia, terdapat beberapa perbaikan dalam sistem pembelajarannya. Salah satunya yaitu mengenai model pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan prinsip mengamati (observasi), bertanya, mengolah informasi atau menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
Sejalan dengan masalah pendidikan saat ini yaitu lemah dan kurang berkembangnya proses pembelajaran sehingga pencapaian tujuan tersebut masih jauh dari apa yang kita harapkan dan belum memuaskan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, sehingga pembelajaran cenderung monoton dan mengakibatkan siswa merasa jenuh dan lelah.
Untuk mengatasi hal tersebut dalam pembelajaran matematika sebaik mungkin memilih strategi, metode serta teknik yang sesuai perkembangan peserta didik dan harapan pemerintah. Agar dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan menarik bagi siswa maka diperlukan beberapa variasi dalam pembelajaran.
Fajar Purnandita (2013:3) menyebutkan bahwa " Variasi dalam proses pembelajaran memiliki beberapa tujuan seperti yang dijelaskan oleh Sutikno sebagai berikut: 1) Agar perhatian siswa meningkat, 2) Memotivasi siswa, 3) Menjaga wibawa pendidik, 4) Mendorong kelengkapan fasilitas pembelajaran".
Berdasarkan hal tersebut peran guru selain sebagai sumber juga fasilitator dan pembimbing. Guru harus berusaha melibatkan siswa secara aktif dan meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran. Penerapan pembelajaran yang dapat memperbanyak interaksi siswa dan meningkatkan pemahamannya sangat diperlukan, seperti model pembelajaran kooperatif. Sesuai dengan pendapat Trianto (2007:41) " Pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep sulit dan siswa dapat mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya ".