Lihat ke Halaman Asli

Sri Utami

Mahasiswa

Mahasiswa Undip Olah Limbah Sayur Menjadi Pupuk Cair Organik

Diperbarui: 23 Januari 2021   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pati (23/1) – KKN UNDIP Tim 1 Periode 2021 dilaksanakan pada 4 Januari-16 Februari 2021. KKN tahun ini dilaksanakan secara mandiri di kampung halaman masing-masing atau dikenal “KKN pulang kampung” yang mengusut tema “Pemberdayaan masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Pada program kali ini salah satu mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Tim I Universitas Diponegoro mengajak petani dan remaja Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati untuk peduli terhadap limbah rumah tangga dengan melakukan program pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah sayur.

Program pelatihan pembuatan pupuk cair organik dari limbah sayur terbagi menjadi 2 sesi kegiatan. Sesi pertama pada Rabu (13/01/2021)  dengan kegiatan sosialisasi atau pemberian materi kepada petani dan remaja sekitar mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan bioaktivator pupuk cair dari limbah sayur, manfaat dari bioaktivator pupuk cair dari limbah sayur, serta cara pembuatan pupuk cair dari limbah sayur yang disampaikan oleh Sri Utami. Materi tersebut juga tersedia dalam bentuk leaflet yang dibagikan kepada warga.

Dokpri

Kegiatan sesi kedua yaitu pelatihan pembuatan pupuk cair dari limbah sayur dilaksanakan pada Rabu (20/01/2021) dengan praktek secara langsung bersama petani dan pemuda masyrakat Desa Prawoto di salah satu rumah warga yaitu Bapak Rois selaku petani di Desa Prawoto. Setelah masa inkubasi selama 3-4 hari kemudian dilakukan penyaringan pupuk pada Sabtu (23/01/2021).

Dokpri

“Tentunya program pembuatan pupuk cair ini sangat bermanfaat mbak, bahan-bahan yang digunakan juga mudah didapatkan di toko pertanian dan pupuknya juga  dapat digunakan untuk tanaman di kebun saya sendiri. Selain itu limbah sayur ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk ini sehingga bisa mengurangi pengeluaran membeli pupuk” ujar Ibu Mukassanah yang bermata pencaharian petani di Desa Prawoto.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah sayur serta pembuatan pupuk cair dari limbah sayur sebagai alternatif ditengah mahalnya harga pupuk serta dapat diaplikasikan terus menerus oleh masyarakat desa agar lebih produktif sehingga dapat meningkatkan perekonomian di masa Pandemi COVID-19.

Reporter : Sri Utami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline