Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Menyukai literasi

Seseruan Berwisata bersama Keluarga ke Kawah Sikidang

Diperbarui: 15 September 2023   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Melanjutkan wisata dengan keluarga di sekitaran Dieng yaitu di kawah Sikidang. Hari sudah agak siang setelah kunjungan pertama ke Batu Ratapan Angin dan kemudian ke tempat wisata ini di kawah Sikidang.

Parkiran yang cukup luas dan biarpun cahaya matahari terik tapi hawanya sejuk banget, sehingga bisa istirahat sejenak di parkiran. Sementara yang lain membeli tiket, aku sama bocil-bocil lari-larian dan tak mau kehilangan momonet untuk ambil photo di sini.

Dokpri

Mengutip dari Wikipedia :

Kawah Sikidang merupakan lapangan perkawahan di Dataran Tinggi Dieng yang berada paling dekat dengan kawasan percandian Dieng, mudah dicapai, dan dinikmati karena terletak di tanah datar, sehingga juga menjadi kawah yang paling dikunjungi wisatawan. Kawah ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Posisinya berada di sebelah timur dari Bukit Pangonan, berdekatan dengan Kawah Sibanteng dan Kawah Upas-Luwuk.

Kawah Sikidang merupakan kawah aktif terbesar yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Kawah ini memiliki satu telaga air panas kecil dengan air yang selalu mendidih dan lapangan celah gas dengan titik-titik yang selalu berpindah-pindah di dalam suatu lapangan seluas lebih kurang 4 hektare. Dari karakter inilah namanya berasal, karena penduduk setempat melihatnya seperti kijang (kidang dalam bahasa Jawa) yang melompat-lompat. Dari sisi geologi, kawah ini tergolong muda. Catatan letusan freatik terakhir terjadi pada tahun 1981.

Setelah tiket di tangan maka kami mulai memasuki kawasan wisata ini. Kali ini baru pertama kalinya juga saya ke kawah Sikidang. Ada jalan setapak dan petujnjuk arahnya yang harus diikuti.

Pemnadangan yang indah dengan hawa yang sejuk mulai tersaji di depan mata. Kami bisa melihat dengan jelas beberapa kawah kecil, sedang maupun yang agak besar yang masih aktif yang mengeluarkan air panas yang meletup-letup. Ada beberapa wisatawan yang mencoba snesasi merebus telor di kawah tersebut, tapi kami menolak saat ditawarin. Rasanya kok serem ya. Saya mbayangin nanti kalau tiba-tiba airnya menyembur ke atas kena kita gimana? Saya terlalu halu kayaknya ya.

Di tengah perjalanan kami bertemu dengan anak berambut gimbal. Kami sempet ngobrol ke adik-adik yang manis berambut gimbal ini. Anaknya baik dan ramah pada setiap pengunjung tapi sayangnya kami lupa foto dengan mereka.

Mereka bercerita kalau rambutnya itu juga sering di kramas dan di sisir tapi balik gimbal lagi. Jadi katanya memang begitu rambutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline