Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Menyukai literasi

Tetangga oh tetangga

Diperbarui: 10 September 2023   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indahnya tinggal di lingkungan perumahan yang tidak terlalu besar yaitu masih bisa bertetangga, mengenal satu sama lain, mengetahui karakter para tetangga dan bisa minta tolong kalau ada kebutuhan mendesak. Apabila timbul masalah, tinggal bagaimana kita menyikapi semua masalah tersebut serta cara menetralisir keadaan dengan tetangga.

 "Assalamualaikum"

Diluar ada suara salam saat aku sedang memasak di dapur. Rumahku tidak terlalu besar sehingga kalau ada suara sedikit saja terdengar sangat jelas.

"Ibuuu, ada papanya teteh Ika datang bu. Katanya mau ketemu sama ibu" teriak anak perempuanku yang saat itu masih berusia 5 tahun

"Sana gih temuin" kata suami yang lagi bantuin aku masak juga

"Ayo lah yah berdua temuin" pintaku

"Dah lah kamu aja"

Suamiku sudah 6 bulan nggak kerja karena adanya PHK di perusahaan tempatnya bekerja. Sejak itu dia jarang sekali berkomunikasi dengan tetangga karena malu. Padahal ya seharusnya nggak begitu juga kali ya. Sudah mencari kerja ke mana-mana belum ada yang cocok, mungkin belum rejeki. Bagiku sih nggak ada masalah, sabar saja kuncinya. Tuhan pasti kasih kok, aku yakin.

"Eh pak Amad, mari masuk. Tumben pak" kataku basa-basi

"Iya bu, mohon maaf saya lihat ada lowongan di perusahaan tempat ibu bekerja"

"Oh ya. Saya malah nggak mengetahui"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline