Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Menyukai literasi

Sedikit Ceritaku Tentang Paypal

Diperbarui: 22 Agustus 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Saya hanya ingin berbagi cerita tentang pengalaman pertama saya dalam top up Paypal. Dulunya saya kurang tertarik dengan Paypal ini karena di Indonesia kurang populer. Paypal sudah saya dengar pada saat mengikuti seminar pada tahun 2003 dengan pengisi acara Anne Ahira sang pendiri Asian Brain dengan topik Internet Marketing Strategy. Seru juga mendengarkan kisah hidup dan perjuangannya hingga mampu mendirikan Asian Brain.

Saya kutip dari Wikipedia mengenai definisi paypal adalah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berpusat di kota San Jose, California, USA yang menyediakan jasa transfer uang melalui surat elektronik. Yang pada intinya penggunaannya sama dengan m-banking saat ini, hanya saja paypal ini sudah populer di negaranya sebelum negara kita mengenal luas m-banking. Account yang dipakai dalam paypal ini adalah alamat email.

Pertama kali saya membuat akun paypal karena waktu itu saya mengikuti survey berbayar yang pembayarannya hanya bisa dilakukan melalui paypal. Jadilah saya membuat akun paypal. Cari-cari info dari internet dan setelah beberapa hari baru bisa. Pertama dapat penghasilan USD15 dan senangnya bisa langsung ditransfer ke bank lokal indonesia. Dan kemudian agak jarang menggunakan paypal ini

Setelah beberapa lama tidak menggunakan paypal ini dan tetiba harus membayar keperluan pembiayaan anak sekolah menggunakan paypal ini, sementara saya nggak pernah mengetahui bagaimana cara top up nya. Sudah cari-cari di internet, dicoba gagal. Dicoba lagi metode yang lain gagal. Akhirnya aku cari di instagram ada @paypal official dan sayapun menulis pesan kemudian mendapatkan respon positis. Mereka mengarahkan untuk menggunakan apps nya untuk komunikasi dan menghindari mengirim data di media sosial yang rentan kebocoran datanya.

Saking pengin cepetnya saya pergi ke BCA menanyakan top up paypal. Dan ternyata petugasnyapun tidak ada yang bisa memberikan solusi. Memang salah satu petugas menginfokan kalau BCA tidak ada kerjasama, tapi kenapa tak satupun CS nya yang bisa menjelaskan saya harus kemana dan bagaimana langkah untuk top up. Sedihnya saya.

Akhirnya saya mendapat pesan dari apps bahwa memang tidak bisa top up dari Indonesia. Owh sedihnya semakin bertambah. Paypal mengarahkan untuk membuat akun dan kartu debit dari Bank BTPN (Kartu Jenius), Bank Artos Indonesia (Bank Jago/Kartu Jago) dan Bank Hanna. Jadi info dari akun resmi paypalnya begitu dan menginformasikan jangan menggunakan e-wallet lokal yang rentan mengenai kerahasiaan data.

Untungnya saya itu sudah punya akun bank jago tapi belum punya kartu debitnya. Sakingnya emak-emak zaman old ya pengginnya off-line. Saya menghubungi bank jago saya bilang mau datang ke bank nya yang ada di Sudirman bisa nggak biar kartunya langsung jadi. Kata SC nya "Nggak bisa bu, sistem kami on-line semua. Kartu akan dikirm ke alamat paling lambat 5 hari kerja"

Aduh makan waktu lagi padahal waktunya mepet. Ah ternyata saya salah besar, the next day setelah saya apply kartu ternyata sudah sampai rumah. Cara aktivasi juga tinggal klik. Isi saldo kemudian bisa kirim uang ke paypal untuk pembayaran. Jadi rupanya kita tidak bisa top up langsung tapi menggunakan akun bank jago untuk pembayaran tsb.

Ya Tuhan terima kasih sudah dipermudah biarpun sempet pusing tanya sana-sini akhirnya bisa juga.

Semoga catatan recehku bermanfaat bagi teman-teman semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline