Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Menyukai literasi

Duka yang Tersimpan

Diperbarui: 12 Maret 2023   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duka yang tersimpan

Serasa semesta terselimuti kabut
Tak ada denyut kehidupan yang menyambut
Sungguh dalam duka yang teramat sakit
Angin dingin menyusup buatku menjerit

Menggigil pilu rasukin jiwa
Menghalau kabut yang tak juga sirna
Butiran embun dipucuk ilalang
Makin hidupkan bayangan yang kian hilang

Senyumnya hampir pudar terbawa awan
Sesakan secuil kenangan
Kestiaan bukanlah lagi kemenangan
Harta dunia yang memegang peranan

Kekasih hati berpaling pada yang lain
Kialauan hartalah penyebabnya
Kucoba berdiri dan berjalan
Lupakan semua kenangan lama

Kutahu kabut kan berlalu
Embun juga kan sirna
Bersamaan dengan hadirnya mentari
Tapaki kehidupan baru tanpamu

Note : puisi imaji, puisi ngasal, kegabutan yang hqq, rehat setelah mencuci hahaha. makasih sudah berkenan membaca puisi tak bermutu dariku. salam sehat selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline