Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Menyukai literasi

Merindu Rumah Tuaku

Diperbarui: 5 Juli 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jendela yang rapuh termakan waktu

Berselimut debu membungkus kenangan masa lalu

Pintu yang sudah tak sekokoh dulu

Masih tersembul rindu teringat terakhir kali menutupmu

Angin sepoi menerpa tubuhku yang semakin terasa ringan

Menunggu hujan dalam kesendirian tak berkesudahan

Terpaku bisu dan kelu menatap gelapnya awan

Hujan pasti kan datang membuka berjuta kenangan

Betapa indahnya rumah tuaku yang kutinggalkan

Mundur langkah demi langkah pada masa lalu yang menawan

Masih terdengar derap kaki kala kukecil berlari - larian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline