Lihat ke Halaman Asli

Sri Rahayu

Menyukai literasi

Langit

Diperbarui: 26 Juni 2022   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu berlari bagai anak panah lepas dari busur
Angin porak porandakan agenda
Datang tanpa diundang
Hempaskan asa yang sudah rapi tertata

Hampir tujuh purnama tanpamu
Langit Desember masih membisu
Terbius jiwaku dalam kesendirianku
Terjebak dalam labirin rindumu

Sepenuh jiwa kugenggam
Berlutut di atas pusaramu taburkan bunga
Langitkan doa
Yakin kau menungguiku disana dalam istana

Berjalan sendiri pada kesempurnaan raga tanpa jiwa
Terbata - bata berbisik pada yang kuasa
Tegarkan langkah yang kian tak ada daya
Hampir tumbang

Masih dalam hening tanganku gemetar
Menatap dinding-dinding kamar dengan nanar
Tak ada lagi sinar yang menerobos dari luar
Sunyi dalam hingar bingar

Dalam keterbatasan aku merangkak pergi
Manata kembali hati
Mencoba luapkan inginku pada semesta
Pada langit aku tak berdusta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline