Saya sudah mengenal kompas sejak saya masih kecil. Pada saat kompas masih menjadi media cetak unggulan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada waktu itu belum ada internet jadi koran maupun majalah menjadi sangat populer. Ada beberapa artikel saya yang di muat di Kompas membuat saya bersemangat untuk mengirimkan karya.
Seiring berkembangnya zaman, media cetak mulai tergeser oleh internet. Meskipun masih banyak hasil karya sastra dan literasi yang dibukukan dan peminatnya juga tak kalah banyak. Beberapa hari belakangan ini saya sering lihat di google maupun ulasan teman - teman mengenai kompasiana yang membuat saya tergelitik untuk bergabung menjadi anggotanya. Sebuah perjuangan ternyata untuk bergabung. Butuh waktu 3 hari lho teman - teman saya baru bisa melengkapi data - data yang dibutuhkan. Duh, itu saya nya yang gatek apa bagaimana ya. Hari pertama saya daftar tapi tidak bisa mengirimkan tulisan, ternyata data nya belum lengkap. Akhirnya nyerah keluar dulu. Mungkin faktor usia juga kali ya yang membuat malas berjuang. Lanjut hari ke 2. Login berhasil dan mau melengkapi data gagal lagi ada annoucement kalau sedang ada maintenance website. Masih belum percaya juga ya kalau ada perbaikan web, saya mencoba beberapa kali masukin data - data kemudian hilang. ulangi lagi hilang lagi, wedeh. Yaudah nyerah lagi. Baru hari ini tervalidasi. Ya Allah alhamdulillah. Semoga saya masih bisa menulis di sini. Di mana saya mempunyai banyak leisure time jadi bisa dimanfaatkan untuk hal yang berguna untuk menuangkan ide - ide ataupun berbagi kisah pada teman - teman semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H