Virus Covid 19 menyebar sejak akhir tahun 2019 hingga kini di beberap daerahPemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal wilayah pemerintahan Indonesia. Salah satu keputusan pemerintah yang memberi dampak luas adalah kebijakan pada bidang pendidikan,yang mengharuskan anak anak sekolah belajar daring atau belajar dari rumah(BDR).
Pandemi covid 19 saat ini belum betul-betul berakhir, namun kejenuhan akan belajar online sudah banyak dikeluhkan oleh para pelajar dan orang tua murid sebagai fasilitator belajar saat di rumah
Saat ini di beberapa daerah sudah banyak diberlakukan pertemuan tatap muka (PTM) di sekolah dengan terbatas. Hal tersebut dilakukan karena menurunnya kasus covid 19 belakangan ini dan vaksinasi yang sudah lebih dari 90% warga daerah tersebut melaksanakannya.
Namun dibalik kententuan tersebut, pertemuan tatap muka masih menjadi kekhawatiran bagi para orang tua murid. Tidak sedikit orang tua murid yang saya temui masih mengeluhkan akan kekhawatiran pertemuan tatap muka (PTM) yang telah terlaksana saat ini.
Tetapi di balik kekhawatiran orang tua justru anak anak bahagia dengan adanya PTM terbatas ini terutama pada anak-anak PAUD Pendidikan Anak Usia Dini,anak-anak terlihat bahagia sekali saat di adakan PTM Terbatas meskipun yang masuk hanya 50% saja dari jumlah anak.
Anak-anak bisa belajar lagi di sekolah,bisa bermain lagi dan anak-anak bisa bertemu dengan teman teman di sekolah.PTM terbatas ini juga di lakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Dapat disimpulkan adanya pertemuan tatap muka (PTM) saat ini salah satu sarana mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran online yang sudah berlangsung selama kurang lebih 1,5 tahun namun juga masih banyak orang tua yang khawatir karena vaksinasi belum merata pada semua usia terutama pada anak usia dini.tetapi anak anak bahagia dengan PTM terbatas ini.
