Lihat ke Halaman Asli

Apakah Memang Menulis Itu Sulit?

Diperbarui: 9 Mei 2023   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://assets-a1.kompasiana.com/items/album/2019/06/27/writing-with-hands-5d143f620d8230413b074272.jpg?t=o&v=1200

Kelas Menulis Online yang dibimbing oleh Bapak Cahyadi takariawan yang akrab dipanggil dengan sebutan Pak Cah merupakan awal dari perjalanan menulisku. Semua kesulitan yang dihadapi untuk membuat sebuah tulisan, sedikit demi sedikit dapat teratasi. Dari sanalah diperoleh pengetahuan bahwasanya menulis sama seperti  kegiatan berbahasa lainnya, merupakan keterampilan. Setiap keterampilan hanya akan diperoleh melalui berlatih. Berlatih secara sistematis, terus menerus, dan penuh disipilin merupakan resep yang selalu disarankan oleh praktisi untuk dapat atau terampil menulis. Tentu saja bekal untuk berlatih bukan hanya sekedar kemauan, melainkan juga ada bekal lain yang perlu dimiliki. Bekal lain itu adalah pengetahuan, konsep, prinsip, dan prosedur yang harus ditempuh dalam kegiatan menulis.

Jadi, ada dua hal yang diperlukan untuk mencapai keterampilan menulis yakni Pengetahuan tentang tulis-menulis dan Berlatih untuk menulis. Karena menulis merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan

Menulis bukan pekerjaan yang sulit melainkan juga tidak mudah. Untuk memulai menulis, setiap penulis tidak perlu menunggu menjadi seorang penulis yang terampil. Belajar teori menulis itu mudah, tetapi untuk mempraktikkannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis.

Ebook Menulis Itu Membahagiakan Hati

Sebagai motivasi bahwa orang-orang yang sukses dari aktivitas menulis cukup banyak, sebagai contoh JK Rowlin, seorang janda miskin yang saat ini telah menjadi orang paling kaya nomer 3 di dunia karena novelnya laris di pasaran. Kemudian Margaret Mitchell menulis hanya sekali seumur hidupnya, yaitu Gone with the Wind, suatu karya sastra yang spektakuler. Bahkan Margaret Mitchell memulai menulis novel itu ketika usia 50 tahun.   

Dengan menulis kita meninggalkan monumen dalam kehidupan ini bahkan ketika kita menulis karya kita akan abadi walau kita telah meninggal dunia. Untuk itu saat ini mulai dengan memiliki buku catatan yang mencatat hal-hal menarik yang kita temui di jalan, di kantor atau di rumah. Langkah berikutnya mencoba mengelola emosi kepada teman, dosen, atasan maupun pasangan dalam bentuk kalimat, puisi  maupun prosa. Maka kita akan terbiasa untuk menulis dan mengasah ketajaman kemampuan menulis kita.

Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis memiliki banyak ide, gagasan, pendapat, pikiran, perasaan, serta obsesi yang akan dituliskannya. Walaupun secara teknis ada kriteria-kriteria yang dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung pada kepiawaian, imajinasi, dan kreativitas penulis dalam mengungkapkan gagasan. Jadi, keterampilan menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mesti dimiliki dan dikuasai oleh seorang guru bahasa, karena keterampilan ini merupakan keterampilan yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana keterampilan lainnya yaitu menyimak, berbicara, dan membaca.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline