Lihat ke Halaman Asli

Belenggu Masa Lalu

Diperbarui: 8 Mei 2023   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://66.media.tumblr.com/

Gemuruh air hujan diatap rumah bak senandung kidung malam

Membuat diriku makin larut dalam kesedihan yang tak kunjung padam

Bulir-bulir air turun tanpa henti membasahi kedua pipiku

Perasaan benci dan rindu menyesakkan dadaku

Prasangkapun bermunculan memekakkan telingaku

Belenggu itu tetap saja mengikatku dan dirimu

Gemuruh air hujan semakin deras beriringan dengan bulir-bulir air mataku

Pertahanan ku mulai goyah... Diriku mulai tak berdaya

Semua prasangka merasuki jiwaku yang sudah rapuh

Kutatap cermin... Tak kulihat diriku...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline