Lihat ke Halaman Asli

Ironis, Radikalisme yang Kian Muda

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429766060721446193

Bagian yang merisaukan dari persoalan terorisme paling mutakhir adalah mengenai keterlibatan sebagian pemuda dalam menggiatkan aksi radikal. Mengapa dikatakan merisaukan? Karena kita tahu bahwa pemuda adalah harapan pemangku masa depan bangsa, sehingga apabila teracuni oleh paham sesat seperti terorisme, maka berdampak buruk pada cita-cita kemajuan bangsa Indonesia.

Melihat hal tersebut, setidaknya terdapat dua hal yang perlu digaris bawahi dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia, khususnya dalam mencegah paham terkait merusak kehidupan anak muda bangsa. Untuk hal yang pertama adalah perlunya upaya preventif dalam memerangi serangan ideologi sesat seperti terorisme. Hal tersebut sangat krusial karena upaya hukum saja tidak cukup untuk menangani terorisme mengingat sifat kejahatannya yang kompleks.

Bentuk nyata pelaksanan upaya yang pertama ini adalah dengan membentuk Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) yang arahannya berada di bawah naungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pembentukan forum ini bertujuan untuk melokalisir dan memutus jaringan terorisme di berbagai daerah di Indonesia agar mati sebelum berkembang luas. Pembinaan yang dilakukan oleh BNPT di forum ini berasal dari multi disiplin sehingga diharapkan dapat membentuk pola pikir moderat yang sesuai dengan konsep dasar bangsa Indonesia, yakni Bhineka Tunggal Ika.

Adapun hal kedua yang perlu diperhatikan adalah penangangan terorisme harus menyentuh akar persoalan yang substansial, yaitu memutus ideologi radikal, khususnya di kalangan pemuda. Dalam hal ini, diperlukan adanya bantuan tokoh agama tertentu karena mengingat terorisme identik dengan penyalah pahaman makna perjuangan agama, seperti jihad misalnya. Tokoh agama dilibatkan dengan tujuan untuk berpartispasi aktif dalam melakukan beragam upaya preventif, seperti tidak terputus memberikan penjelasan mengenai pemahaman makna keagamaan yang benar dan damai.

Dua hal di atas harus dilakukan secara sinergis dan simultan agar penanggulangan terorisme dapat berjalan dengan optimal. Terlebih dengan kondisi saat ini yang begitu deras dibanjiri oleh arus informasi, sehingga ancaman paham terorisme dapat datang tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat. Mari kita dukung bersama upaya pencegahan terorisme, bukan hanya bagi pemuda, melainkan seluruh masyarakat Indonesia agar cita-cita kemajuan bangsa dapat terus berjalan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline