Lihat ke Halaman Asli

Melestarikan: Ekstrakulikuler Gendang Beleq

Diperbarui: 8 April 2016   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Lombok, pulau yang terkenal dengan pulau seribu masjid dan sebenarnya pulau yang memiliki beragam kebudayaan. Mulai dari kebudayaan bau nyale, merarik, nyongkolan dan masih banyak yang lainnya.

[caption caption="sumber: lombok.biz"][/caption]Membicarkan mengenai kebudayaan, nyongkolan adalah kebudayaan yang paling sering terlaksana dalam setiap bulannya. Merarik identik dengan nyongkolan, dimana jika sudah terselenggaranya sebuah acara merarik dan acara begawe tentu nyongkolan akan terlaksanakan, karena merupakan bagian dari sebuah rangkaian acara yang diangagp perlu dilaksanakan.

Terlepas dari bagaimana acara begawe dan acara merarik, nyongkolan juga identik dengan gendang beleq ataupun kecimol dan rudat. Tetapi yang paling sacral adalah gendang beleq.

Berbicra tentang kebudayaan gendang beleq, kini gendang beleq sudah sedikit tergeser karena adanya sebuah kecimolan yang lebih diminati oleh masyarakat pada umumnya.

Namun sebenarnya, jika kita menilik kembali, gendang belek sudah ada sejak lama dibandingkan dengan kecimol. Pada awalnya gendang beleq sebenarnya digunakan untuk music penyemangat dalam peperangan, namun kini penggunaan gendang beleq digunakan dalam berbagai acara. Dan dari jenis alat music yang digunakan gendang beleq menggunkan alat music yang masih sangat tradisional, sedangkan kecimol itu lebih menggunakan alat-alat music yang sudah modern.

Sehingga jika kita melihat, kebudayaan ini merupakan sebuah kebudayaan yang sangat unik dan perlu untuk di lestarikan.salah satunya melalui pengembangan ekstrkulikuler di sekolah. Selain sebagai pendidikan diluar kelas, ekstrakulikuler ini akan memberikan dampak yang cukup baik. Dalam pelatihan gendang beleq ini, kan mengajarkan siswa untuk disiplin pada waktudan tentunya kerjasama dengan anggota yang lainnya, Karena gendang beleq merupakan sebuah pementasan music dengan berkelompok.

Bukan hanya itu, karakter siswa juga akan berbeda dengan yang mengikuti ekstrakulikuler dengan siswa yang tidak mengikutinya. Sebenarnya ada banyak cara yang dapat digunakan untuk melestarikan kebudayaan, namun yang paling dekat adalah dengan pendidikan. Karena kebudayaan dan pendidikan itu merupakan sebuah satu kesatuan yang berjalan beriringan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline