Hay, para sobat pencinta kompasioner,,
Kali ini saya ingin membagi tulisanku dalam persektif budaya dari kampung halamanku. Nama kampung halamanku Lahurus berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste. Bagi orang NTT khususnya orang Belu tentu tahu banyak mengenai kampung halamanku ini.
Dan bagi yang belum tahu dan mengenal kampung ini izinkan saya menggoreskan kisahnya dalam pandangan budaya mengenai hasil karya menjadi peminat banyak orang.
Dan bagi yang penasaran ikuti ceritanya dalam cuplik tulisan sederhana ini.Lahurus yang kaya akan sumber daya alam yang begitu menarik dan mempesona membuat lapiasan masyarakat yang bertempat tingga di tempat ini menjadikan seluruh alam raya sebagai kebutuhan dasar dalam hidup mereka.
Dan berkaitan dengan judul tulisan saya tentang kain adat yang merupakan salah satu hasil karya budaya dari kampungku,maka saya akan mencoba menjelaskan asal mula kain adat tersebut sesuai pengalaman hidup saya yang diajarkan oleh mama saya dikala saya beranjak pada sekolah menengah pertama/SMP biasanya sepulang sekolah mama saya selalu mengajarkan saya cara membuat kain adat itu dengan berbagai motif, sesungguhnya saya tidak mau belajar tetapi karena di paksa maka saya pun nurut dan mau belajar.
Inilah sekilas cerita singkat mengapa saya harus belajar membuat kain adat itu karena unsur paksaan dari mama.
Asal-Usul Kain Adat Lahurus.
Kain adat yang saya tampilkan sebagai image caption dalam tulisan ini merupakan hasil karya kerjaku sendiri di kala waktu masih SMP, kedua kain itu bisa jadi seperti dan dapat saya pakai pertama-tama karena unsur pemaksaan dari seorang ibu yang ingin anaknya bisa.
Nah,demikian asal mula kain adat itu berasal dari pohon kapas.Pohon kapas bukan hasil tanam manusia tetapi melainkan tumbuh dimana-mana di daerah kampung halamanku yang tercinta ini.
Pohon kapas itu sejenis tumbuhan yang memiliki khasiat tinggi dapat memberi keuntungan bagi manusia.Pohon ini tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek pokoknya berada dirata-rata.Dan prosesnya sangat panjang ketika kapas itu di ambil dari hutan sesampainya di rumah dibersihkan keluarkan bijinya kemudian di gulung-gulung membentuk bulatan lalu dililitkan pada sebuah kayu yang berbentuk kerucut dengan tujuan agar kapas itu menjadi halus.