Kata Mbahku acara syukuran maulid di Mushola samping rumah itu sarana kita untuk berbagi dan menjalin silaturahmi. "Sampean (baca: kamu) setiap hari sibuk kuliah, mana sempat tanya kabar Bude Dar (tetangga sebelah). Kalau ikut syukuran begini setidaknya Sampean ketemu dan lihat Bude Dar sehat."
Rasanya benar bahwa, banyak hal yang dirayakan oleh masyarakat Indonesia. Mulai lahir sampai meninggal banyak acara seremonialnya. Sebenarnya apa makna dari setiap acara seremonial ini? Sekadar ikut-ikutan? Atau malah adu gengsi? Atau tuntutan penyerapan anggaran?
Bagaimana dengan syukuran maulid semalam? Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam, tentu banyak yang menyelenggarakan syukuran maulid. Syukuran Maulid adalah wujud cinta umat Islam kepada Rasulullah Saw. Umat Islam bersyukur atas kelahiran Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa kebenaran. Wujudnya dengan saling berbagi makanan bersama dan membaca do'a, dzikir, dan shalawat bersama. Banyak orang yang meluangkan waktu untuk hadir bersama. Intinya sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Swt.
Jika menarik beberapa waktu kebelakang yaitu bulan Agustus, sepertinya seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Rangkaian acara disiapkan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia. Malam Tirakatan yang biasa dilakukan pada tanggal 16 Agustus malam. Masyarakat berkumpul bersama untuk berdo'a atas kemerdekaan yang telah diraih dan mendo'akan para pahlawan yang telah berjuang, sambil membawa sejumlah makanan. Intinya acaranya jelas "bersyukur".
Lalu, bagaimana dengan acara Upacara HUT RI ke 79 di IKN dan Jakarta pada 17 Agustus 2024 lalu, yang berdasarkan beberapa pemberitaan yang beredar, alokasi anggarannya mencapai Rp 87 miliar. Acara tersebut jelas sebagai puncak rasa syukur bangsa Indonesia atas nikmat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Upacara HUT RI ke 79 untuk pertama kalinya dilaksanakan di dua lokasi berbeda dan salah satu lokasinya di IKN.
Rasanya anggaran tersebut memang layak untuk menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat kemerdekaan yang telah diberikan Tuhan YME, hingga Indonesia mampu mendirikan Ibu Kota Negara baru yang sungguh megah. Anggaran tersebut hampir setara dengan upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya melakukan pembangunan dan rehabilitasi sejumlah sarana dan prasarana pendidikan di Kalimantan Tengah yang menelan biaya Rp 82,4 miliar. Presiden Joko Widodo meresmikannya pada 27 Juni 2024. Pembangunan dan rehabilitasi telah dilakukan sejak 2020 kepada sejumlah satuan pendidikan mulai SD hingga Perguruan Tinggi di Kalimantan Tengah.
Sekian miliar yang dianggarkan untuk Upacara HUT RI ke 79 bisa dikatan setara dengan alokasi anggaran yang telah diusahakan pemerintah untuk melakukan pembangunan dan rehabilitasi "sejumlah" sarana dan prasarana pendidikan di Kalimantan Tengah misalnya.
Sumber: