Lihat ke Halaman Asli

Keripik Buah Solusi Petani Buah dan Sayur

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_145448" align="alignleft" width="259" caption="Sumber : www.beritajakarta.com"][/caption] Negara kita sudah terkenal dengan produk-produk eksport yang menjadi andalan devisa negara. Sayangnya kebanyakan dari produk eksport itu masih berupa bahan mentah, seperti karet, minyak bumi, minyak sawit dan beberapa buah-buahan. Masih sedikit sekali usaha untuk membuat produk mentah menjadi produk olahan. Sangat miris rasanya ketika kita mengekspor minyak mentah kita ke Singapore misalnya dan membeli kembali berupa bahan jadinya seperti benzine , karena ternyata negara kita masih kurang memiliki pabrik pengolahan minyak mentah, dan masih banyak hasil bumi kita yang dijual mentah ke luar negeri. Saya masih tertarik untuk mengupas beberapa peluang yang bisa dilakukan oleh sektor UKM atau para Petani. Salah satunya adalah kendala apabila apabila terjadi kelebihan hasil pertanian dari para petani, seperti kelimpahan produksi dari perkebuan buah-buahan. Kelimpahan produksi biasanya akan menyebabkan harga buah cenderung turun dratis sehingga kerja lelah yang sudah dilakukan para petani tidak sebanding. Khusus untuk para petani buah , kerugian terbesar apabila hasil panen melimpah, dikarena harga jual menjadi turun, apabila daya serap pasar tidak ada maka akan semakin rugi lagi, karena  hasil produksi akan cepat busuk apabila tidak segera terjual. Mengapa tidak mencoba memulai membuat usaha produksi pengolahan buah, seperti membuat produk buah kalengan, manisan buah, sirup buah dan keripik buah. [caption id="attachment_145453" align="alignleft" width="200" caption="Sumber : w12.itrademarket.com"][/caption] Saya pernah mendapat oleh-oleh keripik apel (apple chip) dari Australia, dan pernah juga mencicip produk keripik apel dari malang. Kekalahan produk lokal adalah dalam kemasan dan cara pengolahan, produk australia, bisa begitu tipis sehingga jadi sangat renyah, dibanding produk lokal yang masih agak tebal. Tetapi saya rasa ada hal yang bisa ditambahkan dalam produk lokal seperti citarasa lokal yang sesuai dengan lidah kita misalnya. Dan yang jelas , Indonesia  memiliki beragam produk keripik buah kalau produk ini akan dikembangkan, karena negara kita kaya akan bermacam buah. Peluang usaha keripik buah menjadi salah satu alternatif terbaik untuk mengurangi dampak menurunnya harga buah dan membusuknya buah karena adanya over produksi, sehingga pendapatan dari para petani akan semakin meningkat dengan membuat produk makanan olahan dari pada menjual secara langsung. Sebagai gambaran apabila pepaya dengan berat 5kg dijual langsung berharga Rp.2.000-3.000 , maka apabila diolah menjadi produk keripik, harga jual keripik pepaya adalah Rp.65.000 / kg. [caption id="attachment_145456" align="alignright" width="240" caption="Sumber : Keripikbuah.com"][/caption] Cara pengolahan buah menjadi keripik buah sebenarnya sangat sederhana hanya mengandalkan alat vacuum frying (pengorengan Hampa Udara), sebab apabila kita menggoreng dengan cara biasa maka produk buah akan menjadi gosong dikarenakan nilai glukosa yang tinggi pada buah-buahan. Vacuum frying adalah mesin penggorengan yang akan melakukan penggorengan pada suhu 70 -860 C dalam kondisi hampa udara. Produk yang dihasilkan akan memiliki keunggulan : - tidak gosong - Kandungan nutrisi tidak hilang - Rasa, dan aroma sesuai bahan aslinya - Renyah - Tidak perlu bahan pengawet atau bahan kimia - Tidak perlu penambah rasa buatan - Makanan yang memiliki nilai gizi dan serat tinggi Beberapa buah yang sudah diproduksi sebagai keripik buah dan sayur adalah : • Nangka • Salak • Apel • Mangga • Melon • Waluh (Labu) • Pepaya • Wortel • Kentang • Kacang Panjang • Terung • Durian • Nanas • dll Apabila produk makanan olahan bisa tumbuh maka akan bisa mengurangi nilai kerugian dari para petani. Para pengusaha besar di bidang kuliner sebenarnya bisa juga mengadopsi hasil produksi UKM ini dan dibantu dengan pengemasan dan pemasaran yang sudah dimiliki oleh mereka. Dari pada mereka melakukan sistem maklon , yaitu  memproduksi produk baru dengan memanfaatkan pabrik perusahaan lain, seperti yang biasa dilakukan oleh produsen nasional yang melakukan maklon produk makanannya di china atau beberapa negara lain. Kompasianer susah mencari kerja? tinggal di daerah penghasil buah-buahan atau sayuran? kenapa tidak berwirausaha dibidang pengolahan makanan menjadi produk jadi, seperti keripik buah dan sayur misalnya. -Be Smart Entrepreneur-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline