Lihat ke Halaman Asli

Lardianto Budhi

Menulis itu Membahagiakan

Mengenal (kembali) Wajah Pendidikan Kita

Diperbarui: 25 Maret 2018   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

easyschool.org

Di salah satu esai yang ditulis dalam buku kumpulan esainya tentang pendidikan, YB. Mangunwijaya menulis bahwa antara pendidikan dan kebudayaan itu seperti air dan kebasahan. Pandangan YB. Mangunwijaya tersebut menyiratkan pemahaman betapa sulitnya membedakan antara keduanya.

Pendidikan dan kebudayaan bukan saja saling mempengaruhi namun sejatinya adalah satu esensi,hanya barangkali tampak berbeda pada aspek wadagnya.  Membangun kebudayaan dengan demikian sama halnya dengan membangun pendidikan. Melalui cara pandang seperti ini akan terasa agak aneh ketika meletakkan pendidikan seolah-olah bagian dari kebudayaan atau sebaliknya.

Pada tataran teknis,merancang konsep pendidikan juga harus dilandasi sebuah kesadaran terhadap sebuah ikhtiar untuk mengolah dan mengembangkan kebudayaan. Oleh sebab itu, cara pandang dan sikap yang cenderung mensubordinasi antara kedua hal tersebut sangat ganjil dan tidak logis.

Problem yang terus dihadapi dunia pendidikan kita hingga sekarang ini nyata sekali berbanding lurus dengan sebegitu banyak masalah kita dalam berkebudayaan. Berpijak dari fakta ini, wajarlah bila kita menduga ada yang salah dengan pendidikan kita.

Bila tujuan terpenting pendidikan adalah membentuk manusia-manusia yang berbudi tinggi, maka tampaknya arah pendidikan kita masih jauh dari tujuan itu. Upaya pemerintah yang memperlihatkan keinginan kuat untuk terus memperbaiki pendidikan sebenarnya telah dilakukan dengan berbagai cara,misalnya mendesain ulang kurikulum, meningkatkan kesejahteraan pendidik, dan mengeluarkan program-program penguatan pendidikan lainnya. 

Sayangnya, berbagai upaya itu seolah-olah kurang mampu membuat pendidikan kita segera beranjak dari keterpurukan. Beberapa hasil survei masalah pendidikan yang dilakukan oleh institusi terkait menunjukkan betapa lemahnya posisi pendidikan kita dibandingkan dengan negara-negara terdekat dikawasan Asia Tenggara sekalipun. Tentu, pendidikan bukan saja ditolokukuri oleh aspek kognitif semata,namun setidaknya hasil beberapa survei itu bisa menjadi rujukan untuk bahan evaluasi. 

Semua pasti mengamini bahwa masalah pendidikan adalah masalah vital kita,baik sebagai pribadi manusia atau dalam kaitannya dengan masyarakat dan bangsa.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dicita-citakan para pendiri bangsa kita dahulu yang menempatkan usaha pencerdasan kehidupan bangsa pada posisi paling awal dari tujuan didirikannya negara. Mencita-citakan kehidupan masyarakat beradab dituntut untuk sekaligus mengikhtiarinya dengan langkah sungguh-sungguh untuk mula-mula membangun masyarakat cerdas. 

Pendidikan dengan demikian menemukan relevansinya. Masalahnya, seringkali usaha mendidik ini tidak dibarengi dengan kemauan mengakomodasi karakter asli masyarakat yang tersimpan dalam saripati sejarah lokal kita. Usaha pendidikan seringkali direduksi sebagai upaya melatih kemampuan teknis dan praktis dan mengesampingkan aspek lain. Akibatnya,kita memiliki orang-orang yang trampil dalam hal-hal teknis,praktis dan normatif tapi menghadapi krisis generasi yang berjiwa. 

Orang-orang pandai hasil didikan sekolahan belum tentu sekaligus memiliki kecakapan dan kepedulian sosial bahkan lebih ironis lagi,tak memiliki karakter moral,adap dan sopan santun yang memadahi.

Dalam skala tertentu,bisa jadi kenyataan tersebut adalah akibat dari ideologi pendidikan yang terlalu "menghamba" pada industri atau pasar. Orang-orang mengikuti pendidikan disekolah dengan niat hanya mendapat ijazah yang tujuan utamanya untuk mendapat pekerjaan. Cara berfikir seperti ini meletakkan pendidikan tak lebih hanya sebagai bagian subordinat dari bidang ekonomi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline