Cirebon (29/12/2021) - Cuci tangan menjadi salah satu kampanye 3M dalam upaya pencegahan COVID-19. Mencuci tangan dengan rutin dapat mengurangi risiko terinfeksi COVID-19. Namun dengan kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan membuat guru dan siswa tidak bisa melakukan cuci cangan dengan rutin. Sehingga perlu adanya alternatif solusi yang memiliki manfaat yang hampir/sama dengan kegiatan cuci tangan namun dengan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, yaitu menggunakan handsanitizer.
Handsanitizer yaitu sebuah produk berbentuk cair atau gel yang memiliki kandungan antiseptik sebagi pembersih tangan yang jika menggunakannya tidak perlu dibilas dengan air. Berdasarkan food and drug administration (FDA) bahwa hand-sanitizer bisa membunuh kuman dalam waktu kurang dari 30 detik. mengandung alkohol 60-90%, benzalikonium chloride, benzethonium chloride, chlorhexidine, gluconatee, chloroxylenolf, clofucarbang, hexachlorophene, hexylresocarcinol, iodine and iodophors, dan triclosan. Tetapi biasanya yang sering digunakan dalam masyarakat atau yang sering dipakai oleh orang-orang adalah yang kandungannya alkohol dan triklosan.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan formulasi handsanitizer dengan konsentrasi akhir alkohol 80% yaitu dengan mencampurkan takaran formulasi sebagai berikut:
833,3 ml alkohol kadar 96%
41,7 ml H2O2 atau Hidrogen Peroksida kadar 3%
14,5 ml gliserol kadar 98%
110,5 ml aquades atau air suling
Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat handsanitizer sendiri sesuai anjuran WHO mudah didapatkan di toko-toko bahan kimia terdekat. Namun dalam proses pembuatan khususnya pada anak di bawah umur perlu pengawasan dari orang dewasa secara ketat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti tumpah, tertelan, terkena kulit, dan sebagainya. Maka dari itu gunakan APD seperti masker, sarung tangan, dan pakaian panjang untuk melindungi diri dari kecelakaan.
Pembagian handsanitizer pada tiap ruang kelas dan ruang guru diharapkan warga sekolah tetap menjaga kebersihan tangan dari virus dengan menggunakan handsanitizer secara berkala ketika di dalam ruangan kelas. Sehingga penularan COVID-19 dapat diminimalisasi.
Penulis : Syifa Putri Fadhilah