Lihat ke Halaman Asli

Sekali Waktu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12993108351192853552

Sekali waktu inginku memergoki harapku

untuk mengerti sang bunga yang disana

ingin mengerti akan dia

sekali waktu harapku mengejutkan impiku

untuk mengijinkan hati membuka jendela datang cinta

menjadi yang semua terbayang, menemani yang semula malang

mengubah yang dulu duka dan menyemai kasih yang dulu kabur

sekali waktu impiku mengungkap hayalku

untuk tidak pura-pura akan kata hati yang dulu tersabit bunga berduri

sekarang hatiku mengingikan bungaku mekar lagi

untuk mengharumi semua taman indah, agar hari menjadi sempurna

untuk menghangatkan cinta kembali, untuk menjadikan sunyi indah.

Tanpa kata dia menyapa aku untuk mengingatkan akan alasan rasa

Tanpa raut dia memberi  kasih, didalam airmata dan tawa selalu saja menemaniku

Sekarang, kemarin dan esok hanyalah perputaran sang waktu

Hanya antara nyata dan maya untuk merengkuh bahagia dalam pelukan kasih dan sayang

Hanya antara fiksi dan fakta untuk meraih buah-buah cinta mulai bersemi

Hanya antara siang dan malam yang mengadu pada amor sang dewa cinta

Mekarlah wahai bungaku, semekar bibir yang merekah untuk merengkuh dalamnya ciuman

Semekar hati menerima kuasa sang maha kasih, karena cinta datang padaku melalui kebesaran kasihnya.

Karena aku akan menjagamu agar tetap mekar dan menawan, walau dalam badai dan gelombang, dan dalam riang dan suka, juga dalam sedih dan duka. Karena langit-langit cinta terbuka untukmu..menunggu sang waktu tiba untuk memberi nyata….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline