Lihat ke Halaman Asli

Angkasa

Diperbarui: 5 Oktober 2015   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pandanglah

Kau akan merasakan nafas

Rasakan

Jangan ditahan, kau akan merasa sesak

                Suatu hari ketika alam semesta diciptakan, dimana hanya entitas tertinggi yang mengendalikan setiap pembentukan segala entitas. Entitas tertinggi menjadi sebuah entitas tanpa definisi. Tanpa mendefinisikan berarti kita tidak perlu mempelajari tentang entitas tertinggi, tanpa perlu mengetahui dimana keberadaannya. Ada, tapi tidak berwujud, ada namun tidak menempati ruang dan waktu, ada namun tidak termanifestasi dalam partikel-partikel, dia ada. Hanya perlu dipercaya.

                Entitas tertinggi diciptakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum mampu dijawab oleh entitas-entitas di alam semesta. Tidak perlu mendefinisikan secara logis atau empiris mengenainya. Ia adalah sosok non logos yang tanpa harus dimaknai dengan rasionalitas—ah anda akan menemukan fundamentalis atau antititas. Disisi lain, entitas tertinggi juga memiliki posisi menempati kedudukan untuk memenuhi satu dari empat cinta, jika tanpanya, tak lengkaplah sebuah proses mencintai. Proses dimana empan unsur cinta; eros, philia, agape, dan store termanifestasi dalam satu bentuk keutuhan cinta. Itulah cinta yang sempurna.

Ketika sang entitas tertinggi itu menciptakan alam semesta, ia menciptakan system yang begitu rumitnya. Dalam penciptaan system itu, ia menciptakan penjaga, menciptakan setiap fungsi dari fungsional organis. Salah satu yang ia ciptakan adalah entitas konstelasi, entitas yang menjaga kestabilan alam semesta, menjaga setiap nilai mampu dilihat oleh setiap konstelasi.

            Ketika Libra diciptakan, Libra menjadi konstelasi yang diharuskan menjaga setiap konstelasi agar tetap stabil, menjadi konstelasi yang paling dekat dengan entitas tertinggi. Dalam kerjanya setiap waktu, libra memastikan bahwa setiap konstelasi bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tidak ada satu konstelasi yang mampu mengerjakan setiap tugas, suatu konstelasi memiliki setiap keahliannya masing-masing. Sagitarius, sang penjaga, Virgo, sang penjaga kedamaian, Pisces, sang buku pengetahuan dan masih banyak lagi.

“Wahai engkau sang Merkurius, bisakah anda menjelaskan kepada saya apa yang masalah yang anda hadapi dalam alam semesta ini?” Libra menannyakan kepada Merkurius ketika ia sedang melakukan sebuah perjalanan untuk menilai seberapa seimbangnya alam semesta yang dijaganya.

Merkurius dengan lantang menjawab, “Libra, menjadi entitas yang selalu dinilai buruk adalah hal yang buruk pula bagi saya. Dalam menjalani putaran nan monotone ini, saya merasa menjadi makhluk ke-2, bagaimana bisa entitas satu menindih entitas lainnya?.

“Apa yang telah merugikan dirimu?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline