Berapa kali Anda dengar motivator atau pebisnis sukses berkata "bisnis harus lebih efisien" selama pandemi?
Saya cukup sering mendengar kata-kata itu. Di media massa, di video YouTube, di televisi, bahkan kadang dari teman tongkrongan sendiri. Terkadang saya sampai bosan mendengarnya. Ya, mungkin Anda juga.
Kalimat motivasi tersebut kadang tidak datang sendiri. Seringnya dibarengi oleh berbagai kiat, tips dan trik, tutorial, atau semacamnya.
Bagaimana tidak, topik itu sangat populer, terlebih saat pandemi. Banyak orang membutuhkannya. Pun banyak orang mencoba mempraktikannya.
Sayang seribu sayang, tak sedikit juga yang gagal. Beberapa yang gagal bahkan teman saya sendiri.
Bukan karena pebisnis-pebisnis itu tidak menerapkan strateginya secara benar, tapi karena banyak sekali strategi di luar sana, sampai bingung harus pilih yang mana. Alhasil, terlalu banyak strategi malah minim implementasi.
Melihat fenomena ini, saya mencoba berpikir sejenak dan mempelajari strategi-strategi tersebut, hingga menganalisis kasus-kasus bisnis kawan saya.
"Kenapa banyak bisnis yang mencoba jadi lebih efisien, malah jadinya kontraproduktif?" gumam saya.
Dari sekian banyak hal, saya menemukan beberapa pola. Baik pola strategi, maupun pola kegagalannya.
Dari semua pola itu, saya bisa merangkum strateginya menjadi 3 kiat sederhana membuat bisnis lebih efisien. Baik selama pandemi, atau bahkan setelahnya.