Gambaran tentang gemuruh suara ombak, kicauan burung camar,dan juga suara mesin kapal laut selalu terngiang di kepalaku saat aku memikirkan tentang sosok "Ayah" .
Bagi sebagian orang yang ayahnya bekerja sebagai pelaut mungkin akan memandang sosok ayah mereka sebagai seorang pelaut handal dan juga seorang kepala keluarga yang sangat bertanggung jawab kepada keluarganya,ia tidak takut kala harus menghadapi seruan ombak dan juga badai hanya untuk menghidupi keluarganya.
Bagi kalian yang memiliki Ayah seorang pelaut kalian harus merasa bangga dengan mereka,mereka rela bertaruh nyawa berada di lautan. Berhari,berbulan dan tahun ia bekerja tanpa mengenal takut dan lelah,semua itu hanya untuk mencukupi kehidupan keluarganya.
Dia rela dirinya terombang ambing bahkan sampai berhadapan dengan badai dan bisa saja berhadapan dengan maut, namun ia tetap bertahan menghadapi itu semua hanya agar keluarganya bisa tersenyum.
Rasa rindu kita sebagai anak seorang pelaut pasti bisa muncul kapan saja,karena selalu akan ada satu masa dimana kita akan sangat membutuhkan sosok pelaut tangguh tersebut, walaupun terkadang ayah bisa menjadi orang yang menyebalkan, tapi sosok nya lah yang selalu kita tunggu di rumah dengan hati yang cemas memikirkan dia yang selalu berada di atas samudera.
Walaupun kita tidak bisa selalu bertemu dengan sosok yang kita cintai ini,dia pasti akan selalu mencurahkan segala keluh kesahnya kepada samudera. Kisah ayah sebagai seorang pelaut tangguh pasti akan selalu menjadi kebanggaan di ruang keluarga. Dan teruntuk camar,tolong sampaikanlah rasa rindu yang amat sangat ini kepada pelaut tangguh itu.
Ditulis oleh : Naufal Rizki Iskandar
12 Mipa 5,SMAN 1 PADALARANG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H